Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Studi: Ikan Masa Kini Bawa Cacing Parasit 283 Kali Lebih Banyak

Studi membandingkan ikan-ikan sekarang dan 40 tahun lalu. Cacing parasit, Anisakis, bahkan ditemukan pula pada sushi.

21 Maret 2020 | 13.14 WIB

ilustrasi sushi (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi sushi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan-ikan sekarang mengandung cacing parasit 283 kali lebih banyak ketimbang mereka 40 tahun lalu. Cacing Anisakis (herring worm) bahkan bukan cuma menginfeksi ikan dan cumi, tapi juga mamalia laut semacam paus dan lumba-lumba. Bahkan ditemukan pula pada ikan mentah yang digunakan untuk sushi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Chelsea Wood dan timnya di University of Washington, Seattle, Amerika Serikat, menganalisis kelimpahan cacing jenis itu dan membandingkannya antara 1978 dan 2015. Mereka mengumpulkan data jumlah rata-rata parasit itu per ikan dari 123 studi yang ada di rentang periode tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Total ada 56.778 ikan yang terangkum seluruh studi itu, dan ditemukan jumlah parasit per ikan meningkat 283 kali lipat selama hampir 40 tahun terakhir ini. 

Cacing Anisakis memulai siklus hidupnya di saluran pencernaan mamalia. Hewan parasit ini diekskresikan bersama feses yang kemudian menginfeksi ikan dan udang-udang kecil di fase larvanya.

"Jika termakan ikan, siklus hidup cacing itu berlanjut membentuk cyst (telur) di jaringan otot dari ikan itu," kata Wood. Ketika ikan itu dimakan mamalia laut, siklus hidup itu kembali ke awal.

Cacing Anisakis bisa sampai ke manusia lewat konsumsi ikan terinfeksi lalu dikonsumsi mentah-mentah, diolah dengan cara diasapi, atau yang dibekukan secara tidak sempurna. Namun, Wood menambahkan, jenis cacing ini tak dapat bertahan hidup di lingkungan usus manusia.

"Ketika masuk ke pencernaan manusia, cacing-cacing itu akan kecewa karena tidak bisa menuntaskan siklus hidupnya di sana," katanya sambil menambahkan, kehadiran cacing itu tetap akan memicu respons imun tubuh manusia yang tampak dari reaksi mual, muntah, dan diare.

Wood mengatakan, para pecinta seafood tak perlu cemas berlebihan atas temuan studinya ini. Menurutnya, industri pengolahan makanan laut dan para chef sushi semestinya bisa mengidentifikasi dan menyingkirkan hewan parasit itu. "Saya masih makan sushi sampai sekarang," katanya.

Toh, penelitian Wood dan timnya tak mengungkap sebab semakin berlimpahnya cacing-cacing parasit itu. 

NEWSCIENTIST

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus