Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Studi: Pola Makan Sedikit Lebih Efektif untuk Kesehatan Dibanding Diet Ekstrem

Ilmuwan dari The Jackson Laboratory (JAX) mendapati bahwa pola makan yang lebih sedikit bisa menjaga kesehatan. Hasil penelitian dengan ribuan tikus.

12 Oktober 2024 | 19.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pria diet. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil studi ilmuwan dari The Jackson Laboratory (JAX)—lembaga nirlaba untuk penelitian biomedis—mengungkapkan bahwa pola makan yang lebih sedikit bisa meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur. Para peneliti menggunakan seribu ekor tikus untuk meneliti berbagai pola makan. Jumlah tikus itu dianggap mewakili keragaman genetik populasi manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian itu dipublikasikan dalam artikel ilmiah berjudul ‘Dietary Restriction Impacts Health and Lifespan of Genetically Diverse Mice’, yang terbit pada 9 Oktober 2024. Tikus-tikus yang menjadi bahan eksperimen dipelajari selama sisa hidupnya. Hewan ini menjalani tes darah berkala dan evaluasi kesehatan yang ekstensif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hewan yang paling kuat dapat mempertahankan berat badannya, bahkan saat menghadapi stres dan pembatasan kalori, dan mereka adalah hewan yang hidup paling lama,” begitu bunyi kalimat yang dicantumkan si penulis, Gary A. Churchill, dalam penelitiannya, dikutip dari Earth.com, Sabtu, 12 Oktober 2024

Peneliti menugaskan tikus betina untuk menjalani satu dari lima pola makan yang berbeda. Ada satu pola makan yang membebaskan hewan pengerat itu untuk makan kapan saja dalam jumlah yang tidak dibatasi.

Dua dari lima pola tersebut merupakan sejenis diet. Tikus hanya diberi 60 atau 80 persen kalori dasar mereka setiap hari. Ada juga pola diet ketat ketika hewan tidak diberi makanan apa pun selama 1-2 hari berturut-turut, setiap pekan. Namun tikus yang menjalani diet ketat ini bisa makan sebanyak apapun pada hari lainnya.

Merujuk hasil penelitian, rata-rata tikus yang menjalani diet tanpa batasan bisa hidup hingga 25 bulan. Tikus yang menjalani diet puasa intermiten hidup selama 28 bulan; tikus yang mengonsumsi 80 persen kalori dasar hidup selama 30 bulan; sedangkan tikus yang mengonsumsi 60 persen kalori dasar hidup selama 34 bulan.

Tikus dengan konsumsi kalori paling sedikit, merujuk penelitian tersebut, memiliki rentang umur mulai dari beberapa bulan hingga empat setengah tahun. Dalam setiap kelompok, rentang umur sangat luas. Saat para peneliti menganalisis data untuk menjelaskan rentang umur tersebut, mereka menemukan dampak faktor genetik yang jauh lebih besar daripada pola makan.

Para peneliti juga mengidentifikasi ketahanan yang dikodekan secara genetis sebagai faktor penting dalam umur. Tikus yang secara alami menjaga berat badan, persentase lemak tubuh, dan kesehatan sel imun selama masa stres akan bertahan hidup paling lama, begitu juga dengan tikus yang tidak kehilangan lemak tubuh di usia lanjut

“Jika ingin berumur panjang, ada hal-hal yang dapat dikendalikan dalam hidup, seperti pola makan,” begitu bunyi ulasan Earth.com.

Konsumsi kalori yang lebih sedikit, menurut kesimpulan para peneliti, berpotensi memperpanjang umur. Selama penelitian, diet yang sangat rendah kalori secara umum bisa memperpanjang umur tikus. Dengan cara ini, kadar lemak tubuh atau glukosa mereka lebih terjaga dibanding tikus yang menjalani diet berkala. Kadar lemak dan glukosa kerap dilihat sebagai penanda kesehatan metabolisme dan penuaan.

Meski begitu, tikus yang hidup paling lama, setelah diet ketat, justru adalah tikus yang kehilangan berat badan paling sedikit. Adapun tikus yang kehilangan berat badan secara drastis tercatat memiliki energi rendah. Sistem kekebalan dan reproduksinya juga terganggu, sehingga umurnya lebih pendek.

 

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus