Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian atas bahan kimia plastik menemukan potensi hubungan mereka dengan ratusan ribu kasus kematian. Penelitian dilakukan terhadap tiga jenis bahan kimia plastik yang paling umum digunakan, menganalisis dampak mereka bagi kesehatan publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketiga bahan kimia utama itu adalah bisfenol A (BPA), di(2-etileksil)phthalat (DEHP), dan polibrominasi difenil eter (PBDE). Dua bahan kimia yang pertama ditemukan dalam kemasan makanan dan PBDE adalah senyawa kimia penghambat sebaran api yang banyak digunakan di produk rumah tangga, termasuk furnitur dan elektronik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maureen Cropper, peneliti ekonomi lingkungan dari University of Maryland, AS, dan sejumlah koleganya mengulas kembali 1.700 hasil studi yang sudah pernah dipublikasikan. Seperti yang dilaporkan New Scientist pada 16 Desember 2024, dan dikutip oleh situs indy100, mereka meneliti paparan ketiga bahan kimia utama plastik itu terhadap orang-orang di 38 negara. Jumlah itu mewakili sepertiga populasi manusia di bumi.
Sebanyak tiga dari 38 negara, yakni Kanada, AS, dan Korea Selatan, didapati Cropper dan timnya mempunyai basisdata publik yang memonitor tingkat paparan bahan kimia itu dalam sampel darah dan urine, yang menyediakan data yang lebih akurat bagi tim peneliti.
Temuan yang didapat menyarankan regulasi yang lebih ketat lagi tentang bahan kimia beracun itu untuk memproteksi kesehatan publik. Para peneliti menyarankan itu setelah mengkalkulasi kondisi kesehatan yang mungkin disebabkan oleh ketiga bahan kimia itu setelah melihat catatan medis dan laporan-laporan toksikologi.
Mereka mendapati kalau sepanjang 2015, sekitar 5,4 juta kasus penyakit jantung koroner dan 346 ribu stroke berasosiasi dengan paparan BPA. Sekitar 164 ribu kematian pada orang berusia 55-64 tahun kemungkinan terkait dengan DEHP.
Disebutkan, angka prevalensi dari bahan-bahan kimia ini telah menurun di negara-negara di Eropa, begitu juga di AS dan Kanada sejak 2000.
"Saya kira salah satu keterbatasan yang nyata, kalau mau jujur, adalah lemahnya data paparan bahan-bahan kimia ini," kata Cropper. "Akan sangat baik jika lebih banyak negara memonitor secara aktual paparan publik terhadap ketiganya dan bahan kimia lain."
Ragam Besar Bahan Kimia Plastik
Dalam penelitian terpisah, tim ilmuwan internasional yang tergabung dalam PlastChem Project mengungkap ragam bahan kimia berbahaya dari plastik yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Studi baru, yang hasilnya dipublikasi pada 14 Maret lalu itu, menghitung ada lebih dari 16 ribu bahan kimia berbeda.
Sedikitnya 4.200 di antaranya (26 persen) sangat berbahaya untuk kesehatan manusia dan lingkungan. Lalu, ada 1800 macam bahan kimia plastik yang memiliki potensi paparan tinggi, dan setiap jenis plastik yang utama dapat mengandung hingga 400 macam bahan kimia.
Bahan kimia plastik mencakup seluruh senyawa kimia yang bsa dideteksi dalam plastik, termasuk zat aditif, katalis, dan kotorannya. Laporan terdahulu dari Program Lingkungan PBB (UNEP) dan institusi internasional lainnya mengidentifikasi 13 ribu bahan kimia plastik.