Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tarsius, Hewan Malam yang Matanya Tak Memiliki Pemantul Cahaya

Tidak seperti kebanyakan binatang nokturnal lainnya, Tarsius tidak memiliki pemantul cahaya (tapetum lucidum) di matanya.

6 Januari 2022 | 19.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Primata Tarsius bancanus adalah hewan yang beraktivitas saat malam atau nokturnal. Mengutip Britannica, hewan itu salah satu dari 13 spesies primata lompat kecil yang hanya ditemukan di Asia Tenggara. Di Indonesia Tarsius bancanus hidup di Sulawesi, Kalimantan, Bangka dan Belitung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hewan ini bertubuh mungil, panjang tubuhnya sekitar 15 sentimeter. Adapun bobot tarsius jantan sekitar 128 gram. Sedangkan yang betina 117 gram. Tarsius spesies ini panjang ekor bisa melebihi tubuhnya mencapai antara 18 sentimeter hingga 22 sentimeter, seperti dikutip dari situs web Pusat Studi Satwa Primata, Institut Pertanian Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semua jenis tarsius bersifat nokturnal. Hewan ini tidur pada siang hari dan aktif saat malam hari. Tarsius beraktivitas di dahan pohon ketinggian lima meter. Tidak seperti kebanyakan binatang nokturnal lainnya, Tarsius tidak memiliki pemantul cahaya (tapetum lucidum) di matanya. Tarsius juga memiliki fovea (bagian dari retina) yang tidak biasa pada binatang nokturnal.

Otak Tarsius pun berbeda dari primata lain terkait hubungan kedua matanya dan lateral geniculate nucleus, merupakan bagian utama di talamus yang menerima informasi visual. Rangkaian lapisan sel menerima informasi dari bagian mata ipsilateral (sisi kepala yang sama) dan contralateral (sisi kepala yang berbeda) di struktur berlapis untuk representasi visual yang berlawanan (lateral geniculate nucleus). Itulah yang membedakan tarsius dari lemur, kukang, dan monyet.

Tarsius bancanus memiliki mata yang sangat besar berukuran hampir keseluruhan otaknya. Setiap bola mata tarsius berdiameter sekitar 16 milimeter. Tarsius merupakan hewan pemakan serangga (insektivor). Tarsius juga memangsa vertebrata kecil seperti burung, ular, kadal dan kelelawar.  Saat melompat di antara pohon, tarsius juga menangkap burung.

RAHMAT AMIN SIREGAR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus