Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

TBC yang Lebih Mematikan

4 Januari 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tuberkulosis (TBC) saat ini dikenal sebagai salah satu pembunuh terbesar di dunia. Selama bertahun-tahun, para ahli sibuk meneliti struktur genetisnya buat mengetahui kelemahan yang mungkin bisa digunakan untuk kepentingan pengobatan baru. Baru-baru ini, tim peneliti dari Universitas Berkeley, California, Amerika Serikat, melakukan penelitian yang berkonsentrasi pada pengumpulan gen yang berpengaruh pada kemampuannya untuk menginfeksi. Mereka lalu menghilangkan gen itu dan berharap menemukan struktur TBC yang lebih lemah dari sebelumnya. Tapi, hasilnya, TBC yang sudah dihilangkan gen infeksinya itu malahan lebih luar biasa daya bunuhnya. TBC rekayasa itu mem-bantai tikus percobaan dalam waktu tujuh bulan setelah terinfeksi. Padahal, tikus-tikus yang terinfeksi TBC biasa bisa bertahan hidup walaupun mengidap TBC. Profesor Lee Riley, yang memimpin studi itu, mengaku, "Kami amat terkejut dengan temuan ini." Ia dan timnya menyangka telah membuat kekeliruan, lalu mengulangi prosedur penghilangan gen tersebut hingga beberapa kali. "Hasilnya tetap sama, yakni TBC yang lebih berbahaya dan lebih mematikan," kata Riley.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus