AULA Universitas Islam Bandung (Unisba), sejak jam 10 Sabtu lalu
sudah penuh manusia. Jam 10.20, berlangsunglah sembahyang
khusuf, bertepatan dengan gerhana matahari yang sudah mulai
sejak jam 10 -- meski belum terlihat oleh mata manusia di pulau
Jawa. Mungkin sembahyang di Unisba itu yang paling pagi. Sebab
untungnya mesjid -mesjid di Bandung baru melangsungkan
sembahyang khusuf setelah shalat lohor.
"Lihatlah contoh Nabi", kata Rektor Unisba, KH E.Z. Muttaqien
sebelum shalat khusuf dimulai. "setiap ada gerhana bulan atau
gerhana matahari, Rasul selalu bersembahyang, berkhotbah dan
bersedekah. Bersedekah apa saja demi keperluan sosial". Dalam
khotbahnya sang rektor melihat gerhana matahari itu sebagai
peringatan dari Tuhan. "Ada peringatan yang sifatnya kasar,
seperti banjir, kebakaran atau sakit badan. Tapi kecuali itu,
Allah pun perlu memberi peringatan orang cerdik pandai dengan
peringatan halus. Misalnya gerhana".
Kira-kira jam 11.40, setelah sembahyang khusuf selesai, baru
gerhana matahari itu tampak di Bandung. Di Jakarta, di berbagai
mesjid orang bersembahyang khusuf. Tapi sayang, meski sejak jam
10 orang sudah menunggu-nunggu, penduduk ibukota banyak yang
kecewa karena tidak menyaksikan gerhana atau tanda-tandanya di
sekitarnya. Mungkin hanya para pengamat yang berada di laut
seperti yang disiarkan oleh TV-RI, malam harinya -- dapat
menyaksikan bagaimana proyeksi bayangan bulan ke bulan memblokir
sebagian sinar matahari selama 3 menit. Di atas kota Jakarta
sendiri, awan melindungi matahari sejak jam 10. Suhu udara, yang
di Melbourne (Australia) diperkirakan akan turun 11ø Celcius. di
Jakarta tetap saja bertengger pada 31ø C . Panas dan terang
benderang .
Padahal tak sedikit orang tua yang malahan anaknya di rumah --
takut buta, bila memandang gerhana. Kota-kota yang lebih
beruntung menyaksikan gerhana matahari secara total adalah
Dares-Salam, ibukota Tanzania. Dan Melbourne, ke mana para ahli
ilmu falak dari seluruh dunia berdatangan. Termasuk Dr Bambang
Hidayat dari peneropong bintang Bosscha di Lembang. Jadi kalau
dikatakan bahwa gerhana matahari ini berlangsung dari 9.40 WIB
sampai 14.50 WIB, itu memang betul. Hanya saja tiap-tiap kota
yang dilaluinya hanya kebagian gelap (atau remang-remang) selama
maksimal 3 menit mengingat kecepatan bergeraknya bayangan bulan
yang di atas 1000 KM/jam itu.
Indonesia sendiri baru akan beruntung menyaksikan gerhana
matahari total tanggal 11 Juni 1983. Itupun hanya daerah-daerah
di selatan katulistiwa, dan dimulai dari Jawa Tengah sampai
bagian selatanl Irian Jaya (Merauke).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini