Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Tim Mahasiswa ITB Olah Sampah Botol Plastik untuk Pembuatan Panel Surya

Inovasi tim mahasiswa ITB ini berhasil menyabet juara pertama Product Innovation PROCESS 2.0, sisihkan 119 tim mahasiswa lain dari berbagai kampus.

25 Februari 2025 | 15.58 WIB

Ma Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih Juara 1 pada kompetisi Product Innovation Process 2.0. Dok. ITB
Perbesar
Ma Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih Juara 1 pada kompetisi Product Innovation Process 2.0. Dok. ITB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) lintas jurusan menjajal bahan pengganti aluminium yang menjadi alas atau substrat alat penyerap energi listrik dari sinar matahari alias panel surya. Mereka mengganti aluminium dengan bahan limbah plastik bekas botol air minum dalam kemasan yang berbahan polyethylene terephthalate atau PET. “Kami coba olah limbah plastik ini agar bisa lentur untuk solar panel,” kata ketua tim Roihan M. Iqbal kepada Tempo, Senin 24 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Roihan, mahasiswa Teknik Material ITB angkatan 2021, menggaet dua orang mahasiswa sekampus yaitu Muhamad Abdulah Al Azam dan Nahiza Hazim Valensi Miriandran. Keduanya angkatan 2023 dari Program Studi Teknik Tenaga Listrik dan Desain Interior. Inovasi yang mereka rintis tersebut berhasil menyabet juara pertama di ajang kompetisi Product Innovation PROCESS 2.0 gelaran AIChE ITB Student Chapter di ITB Kampus Ganesha Bandung pada pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Roihan dan timnya berhasil menyisihkan 119 peserta tim mahasiswa lainnya dari berbagai kampus negeri dan swasta di Indonesia. "Kami sekarang mengincar juara di kompetisi lain agar hadiah uangnya bisa dikumpulkan dan dipakai untuk pengembangan riset lanjutan," kata Roihan lagi.  

Gagasan karya yang diwujudkan dalam bentuk purwarupa solar panel berbahan substrat PET berukuran 100 x 60 sentimeter dengan ketebalan sekitar 3 milimeter itu muncul dari kepala Roihan pada 2024. Setelah mendaftarkan diri ikut lomba, mereka mengumpulkan botol-botol plastik bekas dalam jumlah besar. Tim hanya menggunakan bagian botol yang mengandung bahan PET lalu dilelehkan. Setelah ditambah sekitar 3-5 zat aditif, bahan itu kemudian dicetak dalam bentuk lembaran lalu ditempelkan potongan solar panel yang berjumlah delapan bagian.

Menurut Roihan, bahan substrat dari PET itu sudah cukup lentur atau fleksibel, namun impian tim saat ini belum terwujud. Mereka ingin substrat itu bisa digulung agar lembaran solar panel yang selama ini berbentuk kaku dan sulit dibawa ke pelosok atau tempat terpencil, bisa mudah diangkut. “Tantangannya lumayan agak sulit untuk mengejar kelenturannya,” ujar dia. 

Roihan M. Iqbal, mahasiswa Teknik Material ITB, saat mempresentasikan panel surya berbahan substrat dari sampah botol plastik di ajang kompetisi Product Innovation Process 2.0 di Kampus ITB pada Februari 2025. Roihan dan timnya berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi yang diikuti 120 tim dari berbagai kampus di Indonesia tersebut. (Dok.Tim)

Bahan dari PET sejauh ini diketahui berpotensi untuk menggantikan aluminium sebagai substrat solar panel. Dari sisi bobot, kata Roihan, bahan PET lebih ringan massa jenisnya daripada aluminium. Namun begitu, tim harus melakukan pengujian lanjutan untuk mengetahui daya tahan dari panas cahaya matahari, sinar ultraviolet, guyuran hujan, maupun suhu lingkungan.

Apalagi tim belum sempat melapisi substrat PET. “Coating diperlukan agar substrat punya durabilitas dan lebih bagus,” katanya.

Dari laman ITB, PROCESS 2.0 atau Progressive Research of Chemical Engineering Solution Summit merupakan kompetisi tahunan yang bertujuan mendorong inovasi yang berdampak dan berkelanjutan. Kompetisi ini menantang peserta mengembangkan solusi yang mendefinisikan ulang pengelolaan limbah dan mendorong praktik hidup yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Setiap tim yang terdiri dari tiga orang mahasiswa bersaing pada dua kategori yaitu inovasi produk dan makalah teknik kimia.

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus