Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tips Lolos Beasiswa LPDP dari Mahasiswa S2 Monash University

Simak kisah Hainona raih beasiswa LPDP di Monash University.

9 Juli 2022 | 11.07 WIB

Hainona Izza Golia (tengah) alumni Unisma peraih beasiswa LPDP ke Australia. (Foto: NOJ/Humas)
Perbesar
Hainona Izza Golia (tengah) alumni Unisma peraih beasiswa LPDP ke Australia. (Foto: NOJ/Humas)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pendaftaran beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) gelombang 2 telah dibuka pada 4 Juli lalu. Pendaftaran akan berlangsung selama sebulan hingga 5 Agustus 2022. Alumni program studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Islam Malang (Unisma), Hainona Izza Golia, memberikan tips agar lolos beasiswa LPDP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hainona berhasil mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan pendidikan S2 di Monash University, Australia dalam program studi Master of TESOL. Untuk bisa meraih beasiswa LPDP, Hainona mengatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah kuatkan niat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Dan jangan malas. Dari dulu saya punya keinginan untuk dapetin beasiswa. Cuma nggak pernah action, sekadar ingin aja niatnya nggak kuat,” katanya seperti dikutip di laman jatim.nu.or.id pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Selanjutnya, kata dia, harus berani bergerak dan memulai. Paling tidak, dia mengatakan cari informasi beasiswa melalui website LPDP lalu buat akun. Cara ini bisa memantik semangat calon pendaftar untuk memulai. Selain itu, persiapkan sertifikat persyaratan yang dibutuhkan.

“Buat yang ingin kuliah di luar negeri, saran saya harus punya sertifikat Bahasa Inggris dulu, yang mana itu harus disesuaikan dengan syarat minimal skor yang ada di perguruan tinggi luar negeri dan syarat minimal yang ada di LPDP,” katanya.

Seluruh persyaratan termasuk esai juga harus dipersiapkan dengan matang. Untuk mempersiapkan itu, kata dia, sebisa mungkin dilakukan jauh-jauh hari agar jika ada yang kurang masih ada waktu untuk dilengkapi.

Hainona mengaku tidak menyangka menjadi salah satu dari sekian banyak pendaftar yang beruntung telah lolos seleksi. Selain persaingannya yang ketat, ini juga kali pertamanya mendaftar beasiswa LPDP.  

Ia sempat tidak percaya diri ketika mengetahui ada sejumlah temannya yang rela gagal berulang kali dan bersusah payah meraih beasiswa tersebut. Terlebih, ia baru sempat mengirim persyaratan di hari terakhir karena sibuk dengan aktivitas dan pekerjaannya di Unisma.

Ketika kuliah, Hainona menjadi Ketua Himpunan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris atau lebih dikenal dengan English Student Association (ESA) Unisma di tahun 2017. Dia juga menjadi wisudawan terbaik tingkat universitas pada 2018 ini juga menjadi guru Bahasa Inggris dalam program Second Language (ESL) Teacher, di Orchids the International School, Mumbai, India, pada 2019-2020.

“Harapannya nanti ingin lulus S2 tepat waktu lagi. Waktu S1 dulu saya ikut organisasi banyak, ada tujuh atau delapan organisasi yang saya ikuti. Jadi inginnya kuliah S2 nanti di Australia tetap aktif ikut organisasi,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus