Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Guguran Awan Panas Gunung Merapi

Berita Gunung Merapi di Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran 1.100 meter menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

26 Februari 2019 | 18.47 WIB

Lava pijar yang meluncur dari bukit Klangon Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis malam, 7 Februari 2019. Guguran lava pijar disertai awan panas mencapai radius 2 kilometer ke arah Kali Gendol. ANTARA
Perbesar
Lava pijar yang meluncur dari bukit Klangon Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis malam, 7 Februari 2019. Guguran lava pijar disertai awan panas mencapai radius 2 kilometer ke arah Kali Gendol. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Gunung Merapi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran pada Senin, 25 Februari 2019, dengan jarak luncur 1.100 meter.

Baca: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: WhatsApp, Gempa Sorong, Mate X
Baca: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Smartphone 5G, Samsung Galaxy Fold
Baca: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Gempa Susulan Malang 27 Kali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, ada lima perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam daftar universitas paling berpengaruh di negara-negara Asia Pasifik versi Times Higher Education (THE). Juga, tentang pohon beracun, Kemiri Sunan, yang menjadi pesaing sawit untuk biodiesel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 1.100 Meter

Pemandangan Gunung Merapi saat meluncuran lava pijar terlihat dari bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis malam, 7 Februari 2019. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada 7 Februari 2019 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi guguran sebanyak 136 kali dan satu kali guguran awan panas pada gunung tersebut. ANTARA

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran pada Senin, 25 Februari 2019, dengan jarak luncur 1.100 meter.

Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menyebutkan luncuran awan panas itu pada pukul 11.24 WIB dengan durasi 110 detik yang mengarah ke Kali Gendol.

Awan panas tidak teramati dari CCTV BPPTKG karena cuaca berkabut. Awan panas guguran dan guguran lava berpotensi menimbulkan hujan abu, sehingga warga Merapi diharap tetap tenang serta selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik, tulis BPPTKG.

2. UI, ITB, IPB, UGM, ITS Masuk Daftar Universitas Top Asia Pasifik

Gedung Rektorat Universitas Indonesia. TEMPO/Gunawan Wicaksono

Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam daftar universitas paling berpengaruh di negara-negara Asia Pasifik versi Times Higher Education (THE), majalah yang aktif membuat peringkat universitas paling berpengaruh di dunia.

Dalam rilis yang dikeluarkan pada Februari 2019 ini, UI berhasil menempati posisi 131-140 di antara lebih dari 300 universitas yang dirangking oleh THE Asia Pasifik.

"Secara global UI menempati ranking 601-800 dalam THE World University Rank 2019," ujar juru bicara UI, Rifelly Dewi Astuti, Senin, 25 Februari 2019.

3. Kemiri Sunan, Pohon Racun Pesaing Sawit untuk Biodiesel
Kemiri Sunan atau reutealis trisperma (blanco) airy shaw sebagai alternatif pengganti sawit untuk bahan biofuel.(balittri.litbang.pertanian.go.id)

Bentuk dan warnanya hampir seperti buah kecapi, tetapi bentuknya persegi dan mengerucut di ujungnya. Masyarakat menyebutnya kemiri sunan atau reutealis trisperma (blanco) airy shaw. Biasanya dikenal sebagai buah beracun, sehingga dijauhi.

Namun demikian, buah yang sering dipakai untuk pembasmi tikus di sawah ini ternyata mengandung minyak. Dahulu minyak kemiri sunan sering dipakai sebagai pernis dan pengawet kayu kapal. Belakangan ini, baru diketahui minyaknya bisa menjadi pengganti bahan bakar fosil.

Dengan kemampuannya menjadi minyak nabati pengganti solar, kemiri sunan semakin dilirik para periset. Menjadikannya salah satu tanaman pilihan selain kelapa sawit yang selama ini sangat diandalkan sebagai biodiesel.

Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus