Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Uji Terbang ke-6 Starship Tak Tangkap Roket yang Kembali, Perisai Panas Memukau

Uji terbang ke-6 Starship membawa untuk pertama kalinya muatan--sebuah pisang mainan di dalam Ship--sebagai indikator kondisi gravitasi nol.

23 November 2024 | 15.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peluncuran Starship milik SpaceX terlihat dari Pulau Padre Selatan dekat Brownsville, Texas, AS, 19 November 2024. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Megaroket Starship milik SpaceX telah menjalani enam kali uji terbang. Uji keenam dilakukannya pada Selasa, 19 November 2024, waktu setempat. Starship meluncur dari Starbase di Texas Selatan dengan beberapa modifikasi misi dibandingkan uji sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam uji kelima pada 13 Oktober lalu, SpaceX berhasil mendaratkan kembali roket tingkat pertamanya, yakni Super Heavy, di menara peluncuran. Uji keenam sebenarnya ingin mengulangi itu, di mana menara peluncuran dibantu dua lengan pencapit menangkap kembali Super Heavy yang meluncur turun, tapi ternyata data penerbangan yang ada tidak mendukung upaya tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi kami tak melakukannya," kata Dan Huot dari SpaceX lewat webcast saat uji terbang berlangsung, seperti dikutip dari Space.com. Tanpa ditangkap kembali, Super Heavy turun perlahan di perairan Teluk Meksiko sekitar tujuh menit setelah peluncuran.

Tapi, misi uji terbang ini lebih dari sekadar membawa pulang Super Heavy ke Bumi dengan utuh. SpaceX juga ingin menempatkan roket bagian atas dari Starship, yakni wahana antariksa yang disebut Ship, melalui tantangannya.

Ship menjalani lintasan semi-orbital yang sama dengan uji terbang 5. Target akhirnya juga sama: jatuh di Samudera Hindia, tepatnya di pantai barat laut Australia sekitar 65 menit sejak meluncur dari Texas.

Namun, ada beberapa hal tambahan yang dilakukan kali ini. Misalnya, uji terbang ke-6 Starship membawa untuk pertama kalinya muatan--sebuah pisang mainan di dalam Ship--yang dijadikan sebagai indikator kondisi gravitasi nol.

Peluncuran Starship milik SpaceX terlihat dari Pulau Padre Selatan dekat Brownsville, Texas, AS, 19 November 2024. REUTERS

Ship juga dibuat mematikan sesaat lalu menghidupkan kembali satu dari enam mesin Raptor-nya di tengah uji di luar angkasa. Tepatnya, pada menit ke-38. 

Hal itu dilakukan untuk membantu menunjukkan kalau Ship dapat melakukan manuver yang diperlukan untuk kembali ke Bumi dengan selamat. Seperti halnya Super Heavy, Ship memang didesain untuk bisa digunakan ulang secara utuh dan cepat. SpaceX berharap nantinya bisa menangkapnya kembali setiap kali usai peluncuran, dan akan mencoba melakukan itu dalam uji terbang berikutnya.

Dalam keterangan sebelumnya, SpaceX mengatakan bahwa mendaratkannya langsung di si situs peluncuran, ketimbang di atas sebuah kapal atau tapak di laut lepas, akan memampukan inspeksi, perbaikan, dan peluncuran kembali yang lebih cepat dan lebih efisien.

Uji Terbang 6 yang disaksikan langsung bos SpaceX Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, itu juga melibatkan modifikasi terhadap perisai panas Ship yang melindunginya saat re-entry atmosfer Bumi. SpaceX menguji material sekunder baru dan bereksperimen melepas lapisan pelindung panas di lokasi yang sedang dipelajari untuk penempatan hardware untuk fungsi roket bisa ditangkap kembali. 

"Ship juga akan sengaja dibuat terbang pada sudut sayap dan arah angin yang lebih tinggi dalam fase final pendaratan, tujuannya lebih menekan batas-batas kontrol flap untuk mendapatkan data profil pendaratan masa depan." 

SpaceX juga menggeser waktu peluncuran dalam uji keenamnya tersebut untuk memungkinkan observasi yang lebih jelas dari proses re-entry  Ship dan saat mendarat di laut. Uji terbang ke-5 dan empat sebelumnya melibatkan peluncuran dari Texas pagi sehingga Ship turun dalam kegelapan malam di belahan Bumi yang lain. 

Pada Selasa lalu, terlihat jelas Ship datang kembali menembus atmosfer Bumi. Spacecraft  silver itu lalu menyalakan tiga dari enam mesin Raptor-nya untuk bisa meluncur turun secara terkendali dalam posisi vertikal seiring dia mendekat ke permukaan laut. Kontak dengan laut lalu terjadi pada menit ke 65,5 sejak peluncuran--sesuai rencana.

"Luar biasa! Kami benar-benar menekan batas kemampuan Ship, dan dia berhasil kembali ke Bumi," kata Jessica Anderson, manajer rekayasa manufaktur SpaceX, dalam webcast yang sama.

Pernyataan senada disampaikan Kate Tice, manajer rekayasa kualitas senior di SpaceX. Perhatiannya lebih kepada Ship yang mampu bertahan meski kali ini terbang dengan perisai panas generasi sekunder. "Jujur, saya terkejut," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus