Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Untuk Jago yang Loyo

14 Desember 1998 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARA pria yang "jago"-nya loyo, bergembiralah. "Ayam jantan" Anda boleh berkokok lagi dengan Ashwa. Ini obat antiimpoten baru yang tak kalah ampuh dan diramalkan bakal menyaingi pendahulunya, Viagra.

Ashwa--bahasa Sansekerta, yang berarti "kuda jantan"--dibuat oleh satu perusahaan obat di India. "Racikannya dibuat berdasarkan sistem tanaman obat India, Ayurveda," kata Gurudas Ram Saini, pewaris perusahaan obat itu, seperti dikutip Reuters November silam. Jadi, bahan yang digunakan pun seluruhnya berupa daun-daunan.

Sudhindra Sharma, dokter kepala penelitian dan pengembangan perusahaan itu, mengatakan bahwa ramuan ampuh antiimpoten sebetulnya merupakan warisan sistem pengobatan alamiah asli India yang sudah berumur 2.500 tahun, Bhaishajya Rantavali. Bahan baku Ashwa mencapai 30 jenis: dari lada hitam, oksida besi, sampai sulfur. "Kami memberinya sentuhan modern agar dapat menghasilkan produk sempurna," jelas Sharma.

Boleh percaya atau tidak, khasiat Ashwa, katanya, bisa dirasakan dari ujung rambut hingga ke kaki, termasuk menyuburkan kepala botak. Sharma menyodorkan klaim itu berdasar penelitian selama enam bulan terhadap 60 pria berusia 30 sampai 60 tahun. Memang, tidak 100 persen kepala botak langsung lebat, tapi sedikitnya terjadi perbaikan struktur atau muncul rambut baru.

Ashwa juga tak melulu untuk urusan yang berhubungan dengan syahwat. Orang-orang yang kehilangan nafsu makan pun boleh mencobanya. Obat berwarna merah ini bahkan diklaim mampu memperbaiki otot-otot lemah dan menambah kekuatan.

Di India, obat yang kemasannya bergambar kuda jantan sedang berlari ini ditawarkan seharga 120 rupee (sekitar US$ 3, atau Rp 23.000). Satu kotak berisi 10 butir pil. Tapi, kalau berminat membelinya, Anda mesti ke India, Jerman, atau kawasan Timur Tengah. Soalnya, Ashwa rencananya cuma dipasarkan di tiga tempat itu. Kecuali kalau nanti ada yang mencoba menjualnya lewat internet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus