UNTUK sementara para aktivis pecinta lingkungan Green Peace boleh mengubur kapak perangnya. Mereka tak perlu lagi sibuk memprotes percobaan nuklir yang dilakukan negara adidaya di pulau-pulau karang Lautan Teduh. Soalnya, perusahaan komputer IBM telah menciptakan perangkat super yang mampu menampilkan simulasi percobaan bom nuklir untuk menggantikan uji coba sesungguhnya.
Nama perangkat baru ciptaan si raksasa biru itu adalah Pacific Blue. Perangkat ini disebut-sebut sebagai superkomputer tercepat seantero bumi hingga sekarang karena sanggup beroperasi 15.000 kali lebih cepat ketimbang rata-rata komputer normal. Di samping itu, memorinya juga 80.000 kali lebih banyak dibandingkan dengan komputer yang biasa dipakai di kantor-kantor. "Itu berarti dua kali lebih cepat dari semua komputer tercepat yang ada. Komputer ini juga punya cukup memori untuk menyimpan seluruh buku yang ada di Library of Congress," puji Wakil Presiden Amerika Al Gore di depan anggota Senat yang menyaksikan uji coba komputer itu bulan lalu, seperti dikutip CNN.
Pacific Blue sesungguhnya diciptakan khusus untuk Departemen Energi Amerika. Ia mampu melakukan 3,9 triliun operasi dalam sedetik. Dengan kecepatan laksana kilat ini, proses hitung-menghitung yang biasanya butuh waktu berbulan-bulan pun dapat dipersingkat dalam beberapa hari saja.
Kecanggihan superkomputer ini jelas akan menguntungkan para ilmuwan dari pelbagai disiplin ilmu. Ahli meteorologi, umpamanya, bisa menggunakannya sebagai mesin peramal perubahan cuaca secara lebih akurat. Para desainer industri bisa lebih banyak merekayasa rancang bangun pesawat, mobil, dan sebagainya. Ahli-ahli farmasi yang tengah berkutat di laboratorium pun boleh memanfaatkan kecanggihan Pacific Blue, misalnya untuk mempercepat proses penghitungan yang dipakai untuk mengidentifikasi pelbagai bahan kimia pembuat obat.
Namun, yang lebih penting, para ilmuwan militer dapat meneruskan uji coba hulu ledak nuklir canggih lainnya tanpa terkena sanksi larangan internasional, sekaligus tak perlu mencemari lingkungan lebih banyak lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini