Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua pengusaha asal Indonesia, Anindya Bakrie dan Erick Thohir, resmi menjadi pemilik klub Liga Inggris, Oxford United. Hal ini diumumkan secara langsung oleh tim yang bermain di League One atau kasta ketiga sepak bola Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua pengusaha asal Indonesia tersebut membeli 51 persen saham Oxford United per tanggal 19 September 2022. Ini sekaligus mengakhiri era Sumrith "Tiger" Thanakarnjanasuth yang selama empat setengah tahun terakhir berstatus sebagai pemilik dan presiden klub.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, pengusaha asal Thailand ini tetap memegang saham minoritas. "Tiger, Horst Geicke, dan Pairoj Piempongsant tetap berinvestasi penuh dan mendukung klub', demikian pernyataan Oxford di laman resmi klub.
"Oxford United adalah klub dengan sejarah membanggakan dan suporter luar biasa, jadi merasa terhormat diminta mengambil peran sebagai chairman," kata Grant Ferguson, yang sebelumnya telah ditunjuk untuk menjadi direktur klub pada awal tahun 2022.
"Hal pertama yang ingin saya lakukan dalam kapasitas itu adalah mengakui kontribusi besar yang telah diberikan Tiger kepada klub sebagai chairman dan pemegang saham, dan saya menantikan dukungannya yang berkelanjutan karena kami bersama-sama membawa klub ke tahap berikutnya."
Ini bukan pertama kalinya Erick Thohir membeli saham mayoritas sebuah klub sepak bola. Laki-laki yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Pemerintah Indonesia pernah menjadi pemegang saham mayoritas Inter Milan pada 2013. Ia melepas saham tersebut kepada perusahaan Tiongkok, Suning, tiga tahun kemudian.
Erick Thohir. Doc. Oxford United.
Selain itu, klub juga berharap untuk mengumumkan penunjukan Tim Williams sebagai Kepala Eksekutif yang tunduk pada peraturan EFL. Tim memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman manajemen di tingkat senior, 13 tahun berkecimpung di dunia sepak bola, termasuk pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer di Inter Milan, Group Financial Controller di Manchester United, dan terakhir sebagai Managing Director di Tifosy Capital & Advisory.
Niall McWilliams akan memanfaatkan pengalamannya yang luas dalam manajemen perubahan organisasi, perencanaan bisnis, dan sepak bola sebagai bisnis saat mengambil peran sebagai Chief Strategy Officer. Dia akan bekerja dengan Grant dan Tim untuk membentuk pembinaan usia muda.
Grant Ferguson melanjutkan bahwa bisnis sepak bola berubah dengan cepat. "Berdiri dan diam bukanlah pilihan. Kita harus mengadopsi praktik terbaik dalam pelibatan pemangku kepentingan, pengembangan sumber daya manusia, ilmu dan analisis data, manajemen keuangan, dan perencanaan bisnis untuk memastikan kita memiliki infrastruktur komersial yang mendukung tim di lapangan."
“Saya senang dengan prospek menyatukan bakat dan pengalaman para pemegang saham dan manajemen untuk membangun masa depan yang berkelanjutan bagi klub. Kami semua ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada penggemar kami yang selalu sabar dan setia atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan untuk klub," ujar Grant Ferguson.
SKOR.ID | OUFC.CO.UK