Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Asian Para Games 2018: Motivasi Nina Gusmita, Atlet Voli Duduk

Nina Gusmita adalah nama atlet voli duduk asal Medan yang menjadi andalan Indonesia di Asian Para Games 2018.

18 September 2018 | 16.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menpora di tengah pelatnas cabang voli Asian Para Games 2018 yang berlangsung di Solo, 14 September 2018. (kemenpora.go.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nina Gusmita, 20 tahun, salah satu atlet voli duduk dari Kontingen Merah Putih Asian Para Games 2018, segera bangkit setelah kecelakaan lalu lintas merenggut sebagian kaki kanannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Nina, menyandang disabilitas bukanlah halangan bagi seseorang untuk terus beraktivitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum menyandang disabilitas pada kaki kanan, karena diamputasi mulai dari atas lutut, Nina sudah menggeluti olahraga voli dan tergabung dalam tim voli junior Medan. “Dulu malah belum masuk Timnas. Setelah kecelakaan justru bisa masuk Timnas,” kata atlet asal Medan, Sumatera Utara, itu pada Selasa, 18 September 2018.

Masih terekam jelas di ingatan Nina saat kecelakaan itu terjadi. Pada suatu malam, 2016 silam, Nina sedang dalam perjalanan pulang seusai berlatih voli. Di tengah perjalanan, sepeda motor yang dikendarainya bersenggolan dengan kendaraan lain. Saat Nina terjatuh dari motor, ada sebuah truk dari belakang yang jaraknya sudah terlalu dekat sehingga tak sempat berhenti atau menghindar.

“Saat kejadian itu saya masih sadar,” kata Nina mengenangkan peristiwa yang justru menjadi titik awal kisah suksesnya sebagai atlet voli. Akibat kecelakaan itu, Nina musti menjalani rawat inap di rumah sakit selama sekitar 1,5 bulan. “Kecelakaan terjadi sepekan sebelum ujian nasional. Jadi saya mengerjakan ujian di rumah sakit,” kata alumnus SMA Negeri 3 Medan itu.

Berkat besarnya dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekatnya, Nina yang saat itu berumur 18 tahun, mampu menerima musibah yang dialaminya dengan tabah. “Waktu itu ibu berpesan, kalau malu di rumah saja. Tapi kalau mau terus jadi atlet akan selalu didukung,” kata putri dari pasangan Rusmanto dan Kasmiati Ari itu.

Simpati pun terus mengalir untuk Nina yang sudah dikenal berprestasi di bidang voli, termasuk datangnya tawaran bergabung di National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara. Setelah menjalani masa pemulihan pascaoperasi sekitar empat bulan, Nina pun kembali terjun ke lapangan voli meski harus beradaptasi dengan cara permainan yang baru, yaitu duduk.

“Jelas sangat bangga (bisa bergabung dalam Kontingen Merah Putih). Targetnya tentu medali emas. Saya akan berusaha semaksimal mungkin,” kata atlet bernomor punggung delapan itu.

Menurut pelatih voli duduk Asian Para Games 2018, Andri Asrul Setiawan, performa tim putri voli duduk meningkat signifikan selama mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Kota Solo sejak Januari lalu.

DINDA LEO LISTY

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus