Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Kisah Perburuan Calon Atlet Asian Para Games 2018

Mencari penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan di bidang olahraga tidaklah mudah. Simak kisah perburuan atlet untuk Asian Para Games 2018.

8 Agustus 2018 | 11.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Ketua umum Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 Raja Sapta Oktohari melakukan tinjauan ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Juni 2018. Tempo/M Yusuf Manurung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Para Games 2018 bukan hanya menjadi ajang atlet penyandang disabilitas unjuk kemampuan. Asian Para Games juga menjadi ajang pencarian bakat sekaligus meningkatkan taraf hidup penyandang disabilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hanya saja mencari penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan di bidang olahraga tidaklah mudah. Sebab banyak penyandang disabilitas yang kemampuan tidak terdeteksi oleh National Paralympic Committee atau NPC karena keluarga merasa malu dan tidak mengakui bila salah satu anggota keluarga adalah penyandang disabilitas.

"Di Klaten, saya harus mengetuk pintu rumah satu persatu untuk mencari penyandang disabilitas agar bisa bergabung di bidang olahraga apapun sesuai bakatnya," ujar atlet panahan Asian Para Games, Subagyo saat dihubungi Tempo, Minggu 5 Agustus 2018.

Menurut pria yang juga pengurus NPC Klaten ini, mencari bibit atlet penyandang disabilitas tidak dengan cara menyaring kemampuan para atlet, melainkan menggali jenis potensi yang ada. Terkadang lebih banyak klasifikasi bidang olahraga dibandingkan ketersediaan atlet. "Ada yang semula berlaga sebagai atlet angkat besi kemudian berganti cabang olahraga, menjadi panahan atau tenis," ujar Subagyo.

Fajar Brilianto, pelatih tim bola basket kursi roda di asian para games 2018. istimewa

Pengalaman serupa juga dialami oleh pelatih basket kursi roda, Fajar Brillianto. Saat menyeleksi 12 atlet basket kursi roda, Fajar mengikutsertakan para atlet dari cabang olahraga lain sebelumnya. "Ada yang berasal dari cabang olahraga atletik, yang penting punya kemampuan mengendalikan kursi roda dengan baik," ujar Fajar saat tes even Asian Paragames di Gelora Bung Karno.

Selain mencari dari pintu ke pintu, Subagyo yang berlaga di nomor wheel chair single Asian Para Games Oktober 2018 ini juga mencari calon atlet dari sekolah-sekolah luar biasa. "Yang paling penting mau olahraga dulu," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus