Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Lainnya

Cemerlang di Piala Dunia 2022, Kiper Maroko Yassine Bounou Dikaitkan dengan Klub-klub Besar

Yassine Bounou telah menciptakan sejarah, membantu negaranya mencapai semifinal Piala Dunia 2022.

12 Desember 2022 | 02.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kiper Maroko Yassine Bounou menebak arah tandangan penalti pemain Spanyol Carlos Soler pada Babak 16 Besar Piala Dunia 2022 antara Maroko vs Spanyol di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, 6 Desember 2022. REUTERS/Dylan Martinez

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan timnas Maroko atas Portugal 1-0 di perempat final Piala Dunia 2022 menghasilkan beberapa gambar ikonik: lompatan Youssef En-Nesyri untuk mencetak gol pada menit ke-42, Sofiane Boufal menari dengan ibunya di pinggir lapangan, manajer Walid Regragui diangkat oleh para pemainnya, serta kegembiraan yang tak terkendali di antara para penggemar Maroko di tribun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun momen krusial yang memungkinkan adegan euforia ini terjadi pada menit ke-84 ketika Portugal membombardir pertahanan Maroko untuk menyamakan kedudukan. Joao Felix mendapat umpan dari Cristiano Ronaldo dan sepakan kaki kirinya yang melengkung melesat ke sudut atas gawang Maroko. Saat itulah kiper Yassine Bounou menepis bola ke belakang untuk menghasilkan sepak pojok dan Felix menunjukkan ekspresi tidak percaya. 

Itu adalah momen yang berlalu dalam sepersekian detik, tetapi sepak bola Maroko akan hidup kembali selama beberapa dekade. Ini adalah salah satu dari serangkaian penyelamatan epik oleh Bounou di Piala Dunia 2022 Qatar yang membantu timnya menciptakan sejarah sebagai tim Afrika pertama yang melaju ke semifinal sekaligus mendorongnya menjadi pusat perhatian dunia.

Desas-desus beredar tentang klub-klub top Eropa, dari Real Madrid hingga Manchester United, tertarik pada penjaga gawang Maroko, yang juga dikenal sebagai Bono— nama yang ia pakai di kostumnya.

Meskipun dilindungi oleh pertahanan yang mumpuni, Bounou telah mempertahankan tiga clean sheet sejauh ini di Piala Dunia, yang terbaik di turnamen. Ini adalah prestasi yang belum pernah dicapai oleh kiper Afrika sebelumnya.

Dalam empat pertandingan yang ia mainkan, Bounou hanya kebobolan satu gol. Kebobolan golnya per 90 menit adalah 0,23, terendah sejauh ini di Piala Dunia 2022. Dia tidak bermain ketika Maroko mengalahkan Belgia 2-0 di penyisihan grup. Namun dia menjadi bintang dalam kemenangan timnya atas Spanyol di babak 16 besar, menggagalkan ketiga penalti dalam adu penalti.

Penggemar La Liga sudah mengenal keahlian Bounou. Kiper Sevilla itu kebobolan lima gol lebih sedikit musim lalu daripada Thibaut Courtois dari Real Madrid, yang dianggap kiper nomor satu di dunia. Dengan 13 clean sheet, ia dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik La Liga tahun ini.

Lahir di Montreal, Kanada, dari orang tua Maroko, Bounou berhak bermain untuk timnas Kanada dan bahkan dihubungi oleh manajer Kanada pada 2013. Namun ia akhirnya memilih bermain untuk Maroko.

“Saya berasal dari Maroko dan saya besar di sana. Saya selalu bermimpi bermain untuk Singa Atlas (julukan Maroko),” katanya dalam wawancara dengan acara televisi Spanyol “Balón Parado” sebelum Piala Dunia.

Sementara penggemar Maroko harus berterima kasih kepada Bounou, pendukung Sevilla mungkin akan segera berpisah dengannya. Ia mulai mendapat perhatian dari klub-klub elite Eropa, dan Sevilla memiliki tugas berat untuk mempertahankannya. Untuk tim yang masih belum menemukan penjaga gawang yang mereka cari, “Bono” mungkin jawabannya.

AL JAZEERA

Sapto Yunus

Sapto Yunus

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus