Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menuduh mantan bintang Real Madrid, Karim Benzema, memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin yang kontroversial setelah ia memberikan dukungan secara terbuka terhadap Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilaporkan AS pada Selasa, 17 Oktober 2023, Darmanin mengklaim dalam sebuah wawancara televisi bahwa Benzema memiliki hubungan buruk dengan Ikhwanul Muslimin. Organisasi Islam transnasional ini telah ditetapkan sebagai kelompok teroris di Mesir dan beberapa negara tetangga, tetapi tidak di Perancis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa hari lalu, Benzema yang saat ini bermain untuk klub Arab Saudi Al-Ittihad, mengunggah pesan dukungan sehubungan dengan konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung.
“Segala doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pengeboman tidak adil yang tidak mengindahkan perempuan dan anak-anak,” demikian bunyi pesannya. Benzema, warga Prancis dan seorang muslim yang taat, mendapat banyak kritik atas komentar tersebut.
Konflik Palestina-Israel sangat mengakar dan terus bergejolak selama lebih dari setengah abad. Kata-kata belas kasih Benzema mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi pesannya menuai kritik dari banyak pihak.
Darmanin bukan satu-satunya figur publik yang menanggapi unggahan Benzema. Mantan kiper Israel, Dudu Aouate, juga berbicara secara terbuka menentang Benzema. Aouate, mantan pemain profesional di klub Liga Spanyol Mallorca dan Deportivo de la Coruna, menggunakan ungkapan kasar untuk menghina Benzema dalam lima bahasa berbeda.
Unggahan Aouate di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, telah dibatasi karena berpotensi melanggar aturan situs tersebut terhadap perilaku kebencian.
Berbeda dengan banyak tragedi global sebelumnya, dalam hal ini dunia sepak bola belum berhasil mengumpulkan satu tujuan untuk membantu mendukung para korban. Sifat konflik yang kontroversial telah membuat beberapa pemain, seperti Benzema, mendapat kritik karena pernyataan yang tampaknya tidak berbahaya.
AS