Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Dukung Rakyat Palestina, Karim Benzema Dituduh Terkait dengan Ikhwanul Muslimin

Menteri Dalam Negeri Prancis menuduh Karim Benzema terkait dengan Ikhwanul Muslimin, kelompok yang ditetapkan sebagai teroris di Mesir.

18 Oktober 2023 | 15.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menuduh mantan bintang Real Madrid, Karim Benzema, memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin yang kontroversial setelah ia memberikan dukungan secara terbuka terhadap Palestina. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilaporkan AS pada Selasa, 17 Oktober 2023, Darmanin mengklaim dalam sebuah wawancara televisi bahwa Benzema memiliki hubungan buruk dengan Ikhwanul Muslimin. Organisasi Islam transnasional ini telah ditetapkan sebagai kelompok teroris di Mesir dan beberapa negara tetangga, tetapi tidak di Perancis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa hari lalu, Benzema yang saat ini bermain untuk klub Arab Saudi Al-Ittihad, mengunggah pesan dukungan sehubungan dengan konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung.

“Segala doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pengeboman tidak adil yang tidak mengindahkan perempuan dan anak-anak,” demikian bunyi pesannya. Benzema, warga Prancis dan seorang muslim yang taat, mendapat banyak kritik atas komentar tersebut.

Konflik Palestina-Israel sangat mengakar dan terus bergejolak selama lebih dari setengah abad. Kata-kata belas kasih Benzema mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi pesannya menuai kritik dari banyak pihak.

Darmanin bukan satu-satunya figur publik yang menanggapi unggahan Benzema. Mantan kiper Israel, Dudu Aouate, juga berbicara secara terbuka menentang Benzema. Aouate, mantan pemain profesional di klub Liga Spanyol Mallorca dan Deportivo de la Coruna, menggunakan ungkapan kasar untuk menghina Benzema dalam lima bahasa berbeda.

Unggahan Aouate di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, telah dibatasi karena berpotensi melanggar aturan situs tersebut terhadap perilaku kebencian.

Berbeda dengan banyak tragedi global sebelumnya, dalam hal ini dunia sepak bola belum berhasil mengumpulkan satu tujuan untuk membantu mendukung para korban. Sifat konflik yang kontroversial telah membuat beberapa pemain, seperti Benzema, mendapat kritik karena pernyataan yang tampaknya tidak berbahaya.

AS

Sapto Yunus

Sapto Yunus

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus