Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Lainnya

El Clasico versi Arab Saudi: Jika Derby Riyadh, Al Nassr Vs Al Hilal

Sejak awal berdiri, Al Nassr memiliki musuh bebuyutan, yakni Al Hilal yang sama-sama bermarkas di Riyadh.

28 Desember 2022 | 19.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Al-Nassr FC. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sama seperti El Clasico milik Madrid-Barca atau Derby Manchester antara MU dan City, sebagai salah satu klub yang diperhitungkan, Al Nassr juga memiliki Derby Riyadh dengan sesama klub di Teluk, Al Hilal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laman GOAL, derby ini muncul ketika kedua belah tim muncul dengan memenangi hampir setengah dari gelar domestik Arab Saudi di antara Al Nassr dan Al Hilal. Derby ini menghasilkan bentrokan yang berapi-api di antara kedua klub ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 2018, Al Hilal masih memimpin dalam derby ini dengan telah memenangkan 59 kali dari 148 pertandingan sejak liga Arab Saudi muncul. Dikutip dari laman Keep Up, edisi terakhir dari Derby Riyadh pun dimenangkan oleh Al Hilal dengan skor 4-0 pada Maret 2022.

Sepanjang sejarah, Al Hilal pun masih mengungguli Al Nassr dalam hal jumlah trofi. Di atas kertas, Al-Hilal sejauh ini adalah klub paling terkenal dalam sejarah Kerajaan setelah memenangkan 15 gelar liga. Sedangkan, Al Nassr yang merupakan klub yang didirikan pada 1955 baru memenangkan sembilan gelar Liga Profesional Arab Saudi.

Salah satu bukti dari sengitnya Derby Riyadh adalah ketika Al Hilal lolos Final Liga Champions Asia pada 2014. Salah satu kelompok pendukung dari pihak Al Nassr langsung gusar saat hal itu terjadi, sebelum leg kedua final di Riyadh, penggemar Al-Nassr terlihat menunggu tim lawan untuk tiba di bandara Riyadh dan bersorak mendukung mereka untuk mengalahkan Al Hilal.

Dikutip dari laman Football History, lebih dari Al Nassr yang baru lahir pada 1995, Al Hilal telah ada sejak 1957 saat didirkan oleh Abdul Rahman Bin Saad Bin Saeed. Nama asli klub tersebut adalah Klub Olimpiade, tetapi diubah menjadi Al Hilal pada tahun berikutnya.

Di masa-masa awalnya, klub tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk bermain sepak bola di level nasional. Satu-satunya kompetisi domestik besar di Arab Saudi saat itu adalah Piala Raja, sebuah turnamen tahunan yang diadakan di Jeddah. Al Hilal memenangkan gelar Piala Raja pertamanya pada 1964, mengalahkan musuh bebuyutannya Al-Ittihad melalui adu penalti di pertandingan terakhir.

Sejak dekade 2000-an dan seterusnya, Liga Profesional Arab Saudi tidak lagi menjadi perlombaan perebutan gelar antara dua tim, sehingga memunculkan beberapa penantang gelar baru yang terkenal.

Namun, Al Hilal tetap menjadi klub sepak bola terbaik di negeri ini. Selama dua dekade berikutnya, mereka menyabet 7 gelar liga, dengan tidak ada klub lain yang memenangkan lebih dari tiga gelar. Periode ini juga menjadi tanda terdapat persaingan yang sengit antara Al Hilal dengan Al Nassr, yang sama-sama berbasis di Riyadh.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus