Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti berharap timnya mampu mencapai puncak performa untuk membuka peluang memenangkan final Liga Champions, pada Ahad dinihari, 29 Mei 2022. Melawan Liverpool di Stade de France, Paris, ia menyadari bahwa permainan pragmatis tak cukup untuk meraih trofi kasta tertinggi di Eropa saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Liverpool tidak terkalahkan sejak Maret 2022. Mereka juga hanya kalah tiga pertandingan sepanjang musim ini. Tim asuhan Jurgen Klopp juga telah mengantongi dua piala domestik, meskipun baru saja kehilangan gelar Liga Primer Inggris. Di sisi lain, El Real berhasil merebut mahkota La Liga musim ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya pikir kami berada di momen yang hebat dan akan melakukan yang terbaik untuk menang pada pertandingan final, tetapi kadang-kadang yang terbaik tidak cukup untuk berhasil,” kata Ancelotti pada konferensi pers menjelang pertandingan dikutip dari Reuters.
“Sepak bola adalah tentang hal-hal tidak berwujud yang terkadang tidak dapat Anda kendalikan. Kami pantas mencapai final tetapi untuk memenangkannya, ini bukan tentang apa yang Anda lakukan sebelumnya, ini tentang apa yang terjadi di lapangan selama pertandingan besar," kata pelatih asal Italia itu.
“Kami harus merencanakan permainan di mana kami dapat menunjukkan kualitas kami. Komitmen kolektif, kualitas individu, dan dampak yang dibuat pemain pengganti di momen-momen penting. Pertandingan akan dimenangkan oleh tim yang berhasil menyesuaikan permainan dengan kekuatan mereka."
Ancelotti menjadi pelatih pertama yang memenangkan Liga Champions tiga kali dengan dua klub berbeda. Namun, dalam empat final Liga Champions sebelumnya sebagai manajer, ia masih belum bisa melupakan kekalahan AC Milan tahun 2005 dari Liverpool. "AC Milan saat itu mungkin yang terbaik yang pernah saya latih di final," kata Ancelotti.
“Hal-hal ini terjadi dan Anda harus menerimanya. Anda juga tidak perlu terlalu memikirkannya. Sepak bola selalu menawarkan kesempatan untuk menebus kesalahan dan itu terjadi dua tahun kemudian," kata Ancelotti yang berhasil membawa Milan memenangkan final Liga Champions 2007 melawan Liverpool.
Kini, Ancelotti bisa saja menyamai rekor Bob Paisley dan Zinedine Zidane untuk menjadi manajer pertama yang memenangkan Piala Eropa empat kali. "Sayangnya, dalam sepak bola ada ketidakpastian yang tidak bisa Anda kendalikan dan sulit untuk dijelaskan. Sama seperti sulitnya menjelaskan bagaimana kami mencetak dua gol dalam satu menit saat melawan Manchester City di semifinal," katanya.
Final UCL 2022 juga menjadi kesempatan Liverpool membalaskan kekalahan mereka dari Real di final 2018. "Liverpool akan mencoba memaksakan permainan yang intens, dengan banyak vertikalitas dan transisi cepat. Kami harus siap merespons di level tertinggi," kata Ancelotti.