TEMPO.CO, Jakarta - Atlet paralayang Indonesia, Rika Wijayanti, berharap banyak pada turnamen multi event empat tahunan,
Asian Games 2018, Agustus 2018 mendatang. Rika yang turun di nomor ketepatan mendarat dan lintas alam, berharap dapat menyumbang emas bagi kontingen Indonesia.
"Kalau tahun ini target saya emas Asian Games 2018 di nomor perorangan," kata Rika saat ditemui di lokasi pelatnas paralayang, di Gunung Kapur, Cianjur, Jawa Barat, Kamis, 12 April 2018 lalu.
Target ini bukan muluk-muluk. Rika tercatat sebagai pilot paralayang peringkat ketiga dunia per bulan April. Ia hanya tertinggal dari atlet Republik Ceko, Marketa Tomaskova dan atlet Thailand, Nunnaphat Puchong.
Rika baru saja menjadi juara di turnamen ketepatan mendarat dunia, Paragliding Accuracy World Champions (PGAWC) seri pertama di Cyprus, Turki, pada pertengahan Februari 2018. Di sana, ia mengungguli Tomaskova yang harus puas di peringkat kedua.
Latihan intens enam hari seminggu ia lakukan untuk terus mengasah kemampuannya. "Sering latihan saja. Saya gak ada trik khusus. Tapi kalau kita bisa membaca arah angin, kita bisa landingnya dengan bagus," kata wanita berumur 23 tahun itu.
Pelatih kepala Paralayang Indonesia, Gendon Subandono, mengatakan para atlet memang harus lebih banyak mendapat jam terbang. Sejauh ini, latihan biasanya dilakukan di Gunung Mas, Puncak, Bogor. Namun karena angin kerap tak mendukung, lokasi latihan dipindah sementara ke Gunung Kapur.
Pelatnas pun berencana untuk try out lanjutan ke Kazakhstan pada Mei mendatang. "Kami akan ikut PGAWC seri dua di Kazakhstan. Seluruh atlet akan ikut ke sana," kata Gendon.
Ini merupakan kali pertama paralayang ditandingkan di
Asian Games. Dengan banyaknya atlet berprestasi dari Indonesia, cabang ini diharapkan mampu menambah perolehan emas Indonesia nanti.
Atlet Paralayang, Rika Wijayanti saat mengikuti pelatnas olahraga paralayang Asian Games 2018 di kawasan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 12 April 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini