Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Atlet pencak silat Iqbal Chandra Pratama memimpikan olahraga pencak silat bisa dipertandingkan dalam Olimpiade.
Baca: AG 2018: Sarah dan Iqbal, Suami Istri Peraih Emas Pencak Silat
“Kami berharap sekali dengan perhatian pemerintah yang makin baik, maka pencak silat bisa tembus masuk Olimpiade,” ujar pesilat yang turut menyumbangkan medali emas saat Asian Games 2018 lalu ketika ditemui di Yogya Sabtu 27 Oktober 2018.
Awal pekan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berkunjung ke Belanda untuk menghadiri pertemuan Federasi Pencak Silat Dunia di Den Haag. Dengan agenda mendorong agar pencak silat bisa dipertandingkan di tingkat Olimpiade.
Iqbal menuturkan perhatian pemerintah dalam memperjuangkan agar pencak silat yang asli Indonesia bisa masuk ke kejuaraan tingkat dunia memang sangat dinanti. “Bukan maksudnya pencak silat itu kurang diperhatikan, tapi kita saja belum bisa (membawa Pencak Silat) tembus Olimpiade,” ujarnya.
Dengan demikian apa yang dimaksud perhatian adalah tak semata soal pembinaan atlet di daerah, tapi juga soal olahraga itu sendiri agar semakin berkembang.
Iqbal mengaku aktivitasnya usai Asian Games berakhir tahun ini dan akan fokus untuk melanjutkan kuliahnya yang terbengkalai sekaligus mengurus pekerjaan sebagai calon pegawai negeri sipil sebagai kompensasi prestasinya.
“Untuk tahun ini saya rehat dari pertandingan dulu, tapi tetap berlatih,” ujarnya. Latihan itu, ujar Iqbal, karena ia masih ingin menjadi wakil daerahnya di Kalimantan Timur dalam perhelatan Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) dan PON tahun 2019-2020.
Baca: Target Terlampaui, Jokowi: Sepanjang Hari Panen Medali Emas
“Kalau masih bisa masuk, saya juga ingin bisa ikut lagi dalam SEA Games 2019, jika memang ada kelas yang dipertandingkan untuk bisa saya ikuti,” ujarnya. Iqbal sendiri berhasil merebut emas lewat kelas D, 60 kg - 65 kilogram putra pada Asian Games 2018.
PRIBADI WICAKSONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini