Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Italia

Inter Milan Lolos ke Final Piala Super Italia dengan Kalahkan Atalanta 2-0, Begini Komentar Simone Inzaghi dan Gian Piero Gasperini

Inter Milan lolos ke babak final Piala Super Italia dengan mengalahkan Atalanta 2-0. Simak komentar pelatih Simone Inzaghi dan Gian Piero Gasperini.

3 Januari 2025 | 05.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Inter Milan lolos ke babak final Piala Super Italia dengan mengalahkan Atalanta 2-0 dalam pertandingan di di Riyadh, Arab Saudi, Jumat dinihari, 3 Januari 2025. Kedua gol dalam laga ini diborong Denzel Dumfries pada babak kedua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inter yang mengincar trofi untuk keempat kalinya secara beruntun akan bertemu dengan pemenang semifinal kedua Juventus dan AC Milan, yang bermain Jumat. Babak final akan berlangsung Senin, 6 Januari 2025.

Komentar Pelatih Inter Milan

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, memuji timnya seusai laga ini. “Para pemain tampil luar biasa, tidak pernah diragukan lagi saat menghadapi tim dengan kualitas hebat,” kata dia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami menginginkan Final ini, kami telah membuat langkah pertama dan sekarang kami tahu bahwa langkah terpenting masih harus dibuat, namun menciptakan banyak peluang melawan Atalanta adalah sesuatu yang patut dibanggakan,” ujar dia kepada Sport Mediaset.

“Satu-satunya kesalahan kami adalah tidak menyelesaikan pertandingan lebih awal, namun saya tidak bisa mengeluh saat menghadapi tim yang berkualitas. Saya sangat puas, terutama dengan semua perjalanan dan jadwal pertandingan yang padat, namun para pemain menunjukkan determinasi, konsentrasi dan fokus. Kami telah melampaui semua ekspektasi musim ini.”

Ini merupakan kemenangan kelima Inter secara beruntun di semua kompetisi tanpa kebobolan satu gol pun, sesuatu yang belum pernah diraih oleh klub sejak enam kemenangan dari November hingga Desember 2007.

Jika Dumfries dan Federico Dimarco dianggap sebagai pemain bertahan, maka Inter telah mencetak 14 gol melalui lini pertahanan Inzaghi sejauh musim ini.

“Itulah gaya sepak bola kami, para pemain bertahan kami mendorong ke depan dan berkontribusi dalam pergerakan serangan, jadi mereka harus berada di posisi yang tepat. Dumfries selalu mencetak gol untuk Inter dan Belanda, jadi dia bukanlah sebuah kejutan,” kata Inzaghi lagi.

Komentar Pelatih Atalanta

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, menyatakan timnya tetap serius dalam kompetisi ini, meski melakukan rotasi pemain.

"Kami punya banyak pemain. Kami menjalani pertandingan yang sangat menuntut di liga dan ini adalah waktu yang tepat untuk menguji pemain yang tidak banyak bermain sejak awal," kata Gasperini.

"Saya tidak mengabaikan kompetisi ini, kami mencoba untuk menang dan menemukan tim yang sangat kuat. Kami membuat terlalu banyak kesalahan."

Laporan Pertandingan

Pelatih Inter, Simone Inzaghi, bisa menurunkan 11 pemain terkuatnya dalam laga ini. Sedangkan pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, yang tidak diperkuat pencetak gol terbanyak, Mateo Retegui, karena cedera. Ia juga secara mengejutkan hanya mencadangkan Ademola Lookman dan Charles De Ketelaere.

Babak pertama berakhir tanpa gol. Gawang Atalanta bisa tetap terhindar dari gol berkat kecemerlangan Marco Carnesecchi, yang menggagalkan tiga peluang Lautaro Martinez dan menghentikan upaya Federico Dimarco.

Atalanta memiliki satu peluang bagus di babak pertama. Sundulan yang buruk dari bek Inter, Alessandro Bastoni, memberikan ruang bagi Giorgio Scalvini untuk menyundul bola dari jarak dekat. Namun, usahanya masih mengarah ke kiper Yann Sommer.

Setelah jeda, Inter melakukan beberapa tendangan sudut di awal babak dan memimpin saat bola datang ke arah Dumfries di dalam kotak penalti. Dengan posisi membelakangi gawang, pemain asal Belanda ini mengontrol bola dengan sundulan sebelum melepaskan tendangan salto ke dalam gawang.

Gasperini merespons dengan memasukkan Lookman dan De Ketelaere, serta Ederson. Namun justru Inter yang berhasil mencetak gol kedua melalui serangan balik ketika Atalanta mulai terlihat berbahaya.

Umpan silang Dimarco gagal diantisipasi oleh Mehdi Taremi. Bola itu kemudian jatuh ke kaki Dumfries yang melepaskan tendangan first time yang membuat Carnesecchi tidak memiliki peluang karena bola membentur mistar gawang.

Martinez seharusnya bisa membawa Inter menjauh dari ancaman. Ia menerima umpan dari Dimarco dan tinggal menaklukkan kiper lawan, namun lagi-lagi ia tak mampu menaklukkan Carnesecchi.

Inter hampir saja harus membayar mahal beberapa menit kemudian ketika Ederson mencetak gol. Namun gol tersebut dianulir karena offside dan pada masa tambahan waktu, giliran Sommer yang tampil heroik dengan melakukan penyelamatan ganda atas peluang Berat Djimsiti dan Lookman.

Martinez masih sempat melakukan peluang buruk lainnya, namun Inter secara layak berhasil mengalahkan Atalanta yang mungkin membayar harga atas pemilihan tim awal mereka.

Di Piala Super Italia, Juventus masih menjadi tim yang paling sering juara, yakni sembilan kali. Inter Milan terpaut satu gelar di bawahnya, sedangkan AC Milan pernah tujuh kali meraih trofi.

REUTERS | FOOTBALL ITALIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus