Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan alias Iwan Bule menjadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023. Ia meraih suara mayoritas, yakni 82 suara dari 86 suara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tadi sudah mengucapkan selamat," kata Rahim Soekasah, calon ketua umum PSSI lain, seusai pemilihan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu, 2 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Calon Ketua Umum PSSI lain, Arif Putra Wicaksono, juga mengakui kemenangan Iwan Bule. Ia mengatakan, daro 86 voters, terdapat satu suara abstain, yakni Persis Solo. "Kalau yang tiga cuma kesalahan teknis, sisanya memilih Pak Iwan," kata dia.
Iwan Bule menyatakan diri maju ke persaingan menjadi orang nomor satu PSSI sejak Juli 2019 atau tiga bulan sebelum pendaftaran resmi dibuka oleh Komite Pemilihan PSSI pada September. Ia pun bergerak cepat dengan mengumpulkan pemilik suara PSSI di kota-kota, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, dan Jakarta, sampai Agustus 2019.
Eks Kapolda Nusa Tenggara Barat ini pun berjanji mewakafkan dirinya untuk sepak bola jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. “Saya siap mewakafkan diri untuk sepak bola. Nantinya saya akan bersinergi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memajukan sepak bola,” katanya.
Ada beberapa program yang sudah disusunnya untuk PSSI dengan tujuan utama menembus Piala Dunia tahun 2026.
Menurut Iwan Bule, pesepak bola yang baik bisa dimunculkan dari pembinaan pemain muda dengan skema yang tepat dan berjenjang. Dia berencana mewujudkan cita-cita ini pada tahun 2020.
“Pada tahun 2020, saya akan memulai modernisasi program pembinaan. Lalu, tahun 2021, Indonesia menggapai juara Asia Tenggara, tahun 2022 juara Asia dan lolos ke Piala Dunia 2026,” tutunya.
Selain itu, Iwan Bule juga berjanji membenahi kompetisi dan membangun infrastrutktur khususnya untuk dijadikan lapangan latihan PSSI.
Dia mengumbar akan menyiapkan 30 hektare lahan di kawasan Jabodetabek untuk dijadikan satu kawasan yang di dalamnya ada kantor PSSI, stadion dengan kapasitas 20.000 penonton, empat lapangan latihan dan dilengkapi fasilitas sains olahraga.
Seluruh visi misinya tersebut, lagi-lagi tentu tidak lepas dari dukungan pemerintah. “Tanpa pemerintah, sepak bola Indonesia tidak akan maju. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional. Kita patut bangga memiliki Presiden yang memiliki perhatian kepada sepak bola,” ujarIwan Bule.
IRSYAN HASYIM | ANTARA