Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat Ruben Amorim diangkat ke udara oleh para pemain Sporting CP setelah kemenangan luar biasa 4-1 atas Manchester City di Liga Champions, para penggemar Manchester United pasti punya alasan ganda untuk tersenyum lebar. Kekalahan City menjadi harapan bagi para pendukung setia Old Trafford yang yang kehilangan taji sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fakta bahwa ada Amorim di balik kemenangan Sporting akan membuatnya semakin istimewa. Amorim akan memulai perjalanan baru di Manchester United minggu depan setelah bersepakat menjadi pengganti Erik ten Hag.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sporting CP kalah segalanya dalam 35 menit pertama menghadapi Manchester City. Tetapi, para pemain menunjukkan tekad, bakat, dan kecerdasan yang hebat untuk bangkit dari ketertinggalan satu gol. Mereka meraih kemenangan dan naik ke posisi kedua di fase grup Liga Champions.
Kemenangan adalah cara ajaib bagi pelatih berusia 39 tahun itu untuk menandai pertandingan kandang terakhirnya sebagai pelatih. Ia akan mengucapkan perpisahan saat bertandang ke Braga. Saat itu, Sporting berusaha meraih 11 kemenangan dari 11 pertandingan di Liga Primer Portugal.
"Melihat pertandingan itu seperti sudah tertulis di dinding. Lawan gagal mengeksekusi penalti. Ada hari-hari ketika sesuatu harus terjadi dengan cara yang unik,” kata Amorim, yang telah memenangkan dua gelar Liga Portugal dalam empat tahun di Sporting, dikutip dari Reuters.
"Saya tidak bisa meminta perpisahan yang lebih baik. Saya sangat senang untuk momen ini. Akan lebih baik jika kami menang di Braga, tetapi saya rasa saya tidak bisa meminta yang lebih baik.”
"Hasil ini memberi warna untuk perpisahan kami. Semua orang pantas mendapatkan momen ini. Kami sangat senang di sini, di Jose Alvalade (stadion). Kami telah melalui masa-masa sulit dan menyelesaikan seperti ini adalah hal yang istimewa,” ucap Amorim.
Kemenangan atas City membuatnya mendapatkan pujian dari para penggemar Manchester United. Tetapi, ia akan menghadapi ujian besar atas kredibilitasnya dengan klub yang sedang terpuruk di posisi ke-13 klasemen Liga Inggris setelah 10 pertandingan.
Pertandingan pertama sebagai pelatih Manchester United adalah melawan Ipswich Town setelah jeda internasional. Ia akan kembali melawan Pep Guardiola dan Manchester City pada bulan Desember mendatang. Ia tahu tantangannya akan lebih besar ketimbang saat berada di Lisbon, tempat ia menikmati fase terbaik dalam hidupnya.
"Ketika saya di klub berikutnya, pendekatannya harus berbeda. Tidak banyak yang bisa diambil dari sini karena kami harus bermain berbeda di masa mendatang. Keduanya adalah klub bersejarah. Pertandingannya tentu akan berbeda,” ujar Amorim.