Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Inter Miami akan memainkan pertandingan keenam mereka dalam 22 hari terakhir menghadapi FC Cincinnati di semifinal Piala AS Terbuka pada Kamis dini hari WIB, 24 Agustus 2023. Miami akan menghadapi tiga pertandingan lagi dalam 11 hari berikutnya saat mereka melanjutkan permainan di MLS. Jadwal sibuk itu menimbulkan kekhawatiran tentang kaki Lionel Messi yang berusia 36 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Messi bermain selama 90 menit di final Piala Liga pada Sabtu lalu dan di masing-masing dari empat pertandingan sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami mengatakan bahwa suatu saat dia harus istirahat karena banyaknya menit bermain,” kata pelatih Miami Gerardo Martino sebelum latihan Senin, 21 Agustus 2023. "Jelas, Rabu tidak akan menjadi hari itu. Jika dia tidak memberi tahu saya bahwa dia ingin istirahat, dia akan terus bermain.”
Pernyataan itu senada dengan komentar Martino awal musim ini ketika dia menyatakan bahwa Messi akan selalu akan bermain dalam sebuah pertandingan jika dia bisa. Messi mencetak gol ke-10 dalam tujuh pertandingan sejak bergabung dengan Miami ketika dia membuka skor melawan Nashville, memimpin klub barunya meraih trofi pertama.
Messi juga mencetak gol dalam adu penalti, tetapi apa yang dia lakukan setelah pertandingan itulah yang membuat banyak orang semakin memuji juara Piala Dunia itu.
Sebelum upacara trofi, Messi menyerahkan ban kapten kepada bek kanan DeAndre Yedlin, yang memimpin tim hampir sepanjang musim sebelum kedatangan Messi. Yedlin telah mengambil alih kapten dari gelandang Brasil, Gregore, yang cedera pada pertandingan ketiga tim.
"Ini bukan pertama kalinya dia melakukan gerakan seperti ini," kata Martino. “Inilah alasan mengapa ketika orang mengatakan dia adalah pemain terbaik di dunia, itu bukan hanya karena apa yang dia lakukan di lapangan selama pertandingan.”
"Hal yang sama terjadi saat latihan, dengan dia dan juga dengan Jordi Alba; mereka menyatukan para pemain muda untuk menjelaskan pekerjaan dan tujuan. Itu benar-benar membantu tim bersiap lebih cepat,” kata Martino menambahkan.
"Cepat" tidak benar-benar menggambarkan meroketnya skuad MLS yang menempati posisi terakhir ini sejak kedatangan mantan rekan setimnya di Barcelona, Alba dan Sergio Busquets. Bahkan Martino sedikit terkejut melihat bagaimana hal-hal berkembang dalam perjalanan menuju gelar Piala Liga.
"Kami tidak berpikir kami akan sangat kompetitif di turnamen ini karena kami masih membangun tim," kata Martino. "Tapi, yah, kami akhirnya bersaing dan menang dan itu membuat kami sangat bahagia dan optimistis untuk apa yang akan datang.”
Selanjutnya, menghadapi pemimpin klasemen Wilayah Timur…
Di semifinal Piala AS Terbuka, Miami akan menghadapi FC Cincinnati yang kalah 0-3 dari Columbus Crew pada Sabtu lalu tetapi berada di tengah musim MLS terbaik mereka sejak melompat dari Kejuaraan USL lapis kedua pada 2019.
"Oranye dan Biru", yang dilatih oleh mantan pemain depan Amerika Serikat Pat Noonan, saat ini duduk di puncak klasemen Wilayah Timur dengan 15 kemenangan dari 24 pertandingan, menempatkan mereka unggul delapan poin dari New York Red Bulls yang menghuni urutan kedua.
Cincinnati juga memenangkan 11 dari 12 pertandingan kandang mereka musim ini, mencetak 29 gol dan hanya kebobolan sembilan. Satu-satunya cacat mereka di Stadion TQL terjadi bulan lalu berkat hasil imbang 2-2 dengan Charlotte.
Seperti Miami, Cincinnati juga dipimpin pemain nomor 10 bertato yang lahir di Rosario, Argentina, yaitu Luciano Acosta, yang duduk di urutan kedua dalam daftar pencetak gol MLS dengan 12 gol, 11 di antaranya tercipta dalam 14 pertandingan terakhir.
Pemenang laga semifinal akan menghadapi Real Salt Lake atau Houston di final pada 27 September 2023. Jika Real Salt Lake memenangi pertandingan semifinal, mereka akan menjadi tuan rumah partai final. Namun, jika Houston menang, pemenang Cincinnati vs Miami akan menjadi tuan rumah.
ESPN