Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengkritik kualitas lapangan Stadion Nasional My Dinh setelah menelan kekalahan 0-2 dari Vietnam pada leg kedua babak semifinal Piala AFF 2022, Senin, 9 Januari 2022. Menurut dia, kualitas lapangan turut berpengaruh pada buruknya performa para pemainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, pelatih asal Korea Selatan itu mengucapkan selamat kepada Vietnam atas keberhasilan mereka lolos ke final Piala AFF 2022. "Selamat Vietnam untuk clean sheet-nya. Mereka bermain bagus hari ini, dan mereka benar-benar tim yang kuat," kata Shin Tae-yong setelah pertandingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatih berusia 52 tahun itu meminta maaf kepada suporter Indonesia karena gagal menjuarai turnamen tersebut. Pada saat yang sama, Shin menilai positif potensi sepak bola Indonesia, meski ia mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Shin Tae-yong menuding kualitas lapangan di Stadion Nasional My Dinh berpengaruh buruk terhadap gaya bermain Indonesia. Ia membandingkan lapangan My Dinh dengan Stadion lain seperti Viet Tri dan Thien Truong, tempat Timnas U-23 Indonesia bermain di SEA Games Vietnam lalu.
"Memang kami tidak bermain sebaik di leg pertama di (Gelora) Bung Karno. Tapi Vietnam sudah terbiasa bermain di My Dinh dan Indonesia tidak. Lapangan hari ini tidak sebaik yang kami mainkan saat SEA Games lalu. Inilah salah satu alasan kami tidak bermain sesuai ekspektasi kami," kata Shin Tae-yong.
Dua gol awal pada babak pertama dan kedua oleh Nguyen Tien Linh memberi Vietnam kemenangan. Indonesia tidak bisa menciptakan peluang nyata sepanjang pertandingan dan akhirnya gagal mencetak gol.
Shin Tae-yong menolak mengomentari perbedaan antara Indonesia dengan Vietnam. Ia perlu menganalisis video pertandingan untuk mendapatkan perspektif yang paling akurat. Namun, ia mengakui bahwa kurangnya konsentrasi para pemain timnas Indonesia membuat gawang Nadeo Argawinata bisa kebobolan setiap menit awal.
"Saya mengatakan kepada para pemain untuk berhati-hati dengan lima menit pertama dan lima menit terakhir pertandingan. Namun di lima babak pertama, kiper tidak siap dan kemasukan. Kami kebobolan gol kedua setelah meninggalkan seorang pemain tanpa penjagaan. Itu adalah pelajaran yang mahal," kata Shin Tae-yong.
Dengan kekalahan 0-2 tersebut, Indonesia belum pernah menang melawan Vietnam dalam sembilan pertemuan di level senior maupun U-23 selama lima tahun terakhir. Indonesia juga gagal memenuhi target juara Piala AFF 2022.