Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, menyerahkan sepenuhnya keputusan soal pelaksanaan kompetisi sepak bola Liga 1 yang saat ini berlangsung kepada PSSI dan PT LIB selaku penyelenggara berdasarkan pertimbangan kondisi yang ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Beberapa waktu lalu untuk kompetisi bola basket sudah diputuskan oleh PERBASI dan IBL untuk dihentikan sementara. Tentu kondisi masing-masing cabor (cabang olahraga) yang paling mengetahui adalah pimpinan cabor itu dan pengelola kompetisi masing-masing," kata Menpora Zainudin, seperti dikutip dari laman resmi Kemenpora, Jumat, 11 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menpora menyingung hal itu saat merespons keputusan PSSI untuk mundur dari keikutsertaan di turnamen Piala AFF U-23 2022 yang seharusnya akan berlangsung di Kamboja pada 14-26 Februari ini. Pengumuman itu disampaikan melalui laman resmi federasi pada Jumat atau tiga hari sebelum ajang tersebut dimulai.
Di turnamen Piala AFF U-23, Indonesia yang merupakan juara bertahan setelah menjadi juara ajang tersebut pada 2019 ketika di bawah asuhan Indra Sjafri, berada di Grup B bersama, Malaysia, Myanmar dan Laos. Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Laos di laga pertama pada Selasa, 15 Februari 2022.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) menyimak penuturan Menpora Zainudin Amali (kiri) saat pertemuan di Jakarta, Kamis, 10 Februari 2022. Pertemuan antara Kemenpora dan PSSI itu membahas proses naturalisasi pemain untuk timnas Indonesia. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Alasan timnas U-23 Indonesia mundur dari Piala AFF U-23 2022 akrena badai Covid-19 yang melanda tim. Dalam laporannya, PSSI menyebut dari 29 pemain yang dipanggil pelatih Shin Tae-yong, tujuh dinyatakan positif Covid-19, empat lainnya dianggap suspek dan tiga pemain mengalami cedera.
Meski sejumlah pemain, pelatih, dan ofisial dari tim-tim Liga 1 terpapar Covid-19, bahkan tiga pertandingan di antaranya terpaksa ditunda karena kurangnya jumlah pemain yang bisa bermain setelah dites PCR, PSSI dan PT LIB memastikan kompetisi terus berjalan berdasarkan rapat darurat pada Jumat malam, 4 Februari lalu.
Menurut keterangan resmi di laman PSSI, rapat itu dihadiri Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Direktur Utama PT LIB Ahmad Hadian Lukita, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno, Anggota Komite Eksekutif Haruna Sumitro, dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri.
Yunus menyatakan bahwa hingga saat ini tercatat setidaknya ada sekitar 100 pemain plus ofisial tim kontestan Liga 1 yang terpapar Covid-19. Meskipun angka itu cukup tinggi, PSSI menilai tingkat kesembuhan juga relatif tinggi, yakni sebanyak 70 persen dalam rentang waktu 4-5 hari.
"Sisanya saat ini sedang dalam masa pemulihan. Saya rasa pemain memiliki antibodi dan stamina yang tinggi. Jadi kalau pun kena covid-19, tidak butuh waktu lama untuk recovery dan akhirnya diyatakan sembuh," ujar Yunus dalam siaran pers itu.
Dia juga memastikan tak akan ada perubahan lokasi pertandingan hingga akhir musim ini. Menurut Yunus, PSSI memutuskan sisa kompetisi akan tetap berlangsung di Bali.
"Setelah kami melakukan rapat melalui virtual zoom, akhirnya disepakati Liga 1 terus dilanjutkan di Pulau Bali dengan berbagai pertimbangan," kata Yunus.
Pertimbangan untuk tetap melanjutkan Liga 1 antara lain terkait jadwal pertandingan, FIFA, AFC, dan AFF, perjanjian hak siar, kontrak pemain, dan hal lainnya.
FEBRIYAN, M. NURHENDRA SAPUTRA, RINA W.