Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fakta bahwa Jurgen Klopp harap-harap cemas terhadap kebugaran Thiago Alcantara menjelang final Liga Champions melawan Real Madrid mengungkap transformasi lini tengah Liverpool dalam 12 bulan terakhir. Pemain asal Spanyol itu kini dianggap sebagai penggerak utama serangan Liverpool yang berharap mengakhiri musim dengan torehan tiga gelar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sempat gagal menampilkan performa terbaik di awal masa kontraknya, Thiago berhasil menambal kelemahan The Reds di lini tengah musim ini. Bersama Fabinho, ia bisa menjadi kunci Klopp untuk menghadapi lini tengah Madrid di Paris. Rencana itu bisa pupus jika pemulihan cedera Thiago berjalan lambat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Thiago mendapatkan cedera ketika Liverpool menghadapi Wolves pada pekan terakhir Liga Inggris. Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan The Reds 3-1. Dalam pertandingan itu, Thiago menciptakan satu umpan untuk Sadio Mane yang menjadi gol pertama Liverpool.
Pada musim ini, pemain berusia 31 tahun itu menjadi bagian penting dari Liverpool dengan mencatatkan 38 penampilan. Meski baru mencetak 2 gol dan 5 assist, ia dianggap sebagai salah satu kreator serangan Liverpool yang berhasil merebut gelar Piala Liga Inggris dan Piala FA musim ini.
Klopp bisa benar-benar putus asa jika kehilangan dua pemain tersebut saat menghadapi Real Madrid. Musababnya, mereka adalah pembawa perbedaan utama di Liverpool.
Sejumlah analisis kekalahan The Reds pada final Liga Champions 2018 di Kyiv banyak berfokus pada kesalahan penjaga gawang Loris Karius atau hilangnya Mohamed Salah karena cedera. Namun, tidak ada yang mempertimbangkan fakta bahwa Real Madrid mampu bermain dengan leluasa. Mereka mampu merebut dua pertiga penguasaan bola dan melepaskan tembakan tepat sasaran dua kali lebih banyak dari Liverpool.
Dominasi itu banyak disebabkan oleh kegagalan Liverpool untuk menempatkan trio lini tengah yang mampu bersaing dengan Luka Modric, Toni Kroos dan Casemiro. Perbedaan kualitas lini tengah kedua tim pada 2018 sangat kentara. Kala itu, Liverpool menempatkan Jordan Henderson, James Milner, dan Wijnaldum.
Klopp tampaknya tak belajar dari kekalahan itu ketika Liverpool tersingkir di fase gugur Liga Champions dari Real Madrid pada musim lalu. Meski sudah mengerahkan tiga gelandang agresif Naby Keita, Fabinho dan Gini Wijnaldum untuk leg pertama, Liverpool tetap gagal meredam trio lini tengah Madrid.
Pengalaman itu nampak membekas untuk Klopp. Sayangnya, dia juga tahu bahwa ketiadaan sentuhan berkelas dari Thiago Alcantara bisa memberinya pukulan telak. Klopp tetap harus menyiapkan alternatif untuk menyusun formula lini tengah The Reds tanpa Thiago.
Jika Fabinho fit, kombinasi dengan Henderson dan Naby Keita bisa menjadi solusi. Liverpool juga masih gelanda cadangan seperti James Milner dan Curtin Jones. Namun, melihat kondisi terakhir Thiago, yang dikabarkan sedang menjalani pemindaian cedera achilles, akan tetap menjadi pegangan Klopp.
“Thiago tidak dalam kondisi yang bagus, tapi kami belum cukup tahu,” kata Klopp. “Dia bisa berjalan, itu merupakan pertanda baik, tetapi setelah istirahat, kita akan lihat. Saya tidak ingin membicarakannya sekarang. Kami ingin menunggu sampai kami tahu lebih banyak tentang itu dan mendapat konfirmasi," ujar Klopp.
LIVERPOOL.COM | ESPN | SKOR.ID