Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Boxing Day merupakan sebuah tradisi di Liga Inggris yang akan segera berlangsung dalam waktu yang dekat. Tradisi tersebut merujuk pada jadwal pelaksanaan pertandingan yang harusnya menjadi hari libur Natal di kompetisi sepak bola negara lain, tetapi di Inggris, jadwal pertandingan yang padat justru menanti.
Tradisi tersebut sempat diprotes oleh pelatih Liverpool, yakni Jurgen Klopp pada Boxing Day 2019 lalu. Meskipun mengakui bahwa Boxing Day menjadi tontonan yang menarik di Liga Inggris, tetapi Klopp berpendapat bertanding pada waktu yang seharusnya menjadi hari libur natal merupakan tindakan kriminal dan hal tersebut tidak bisa terus dilakukan.
"Tapi, bermain pada tanggal 26 dan 28 Desember adalah tindakan kriminal. Jelas, kita tidak bisa oke-oke saja dengan ini, tetapi kita tetap saja melakukannya," kata dia.
Selain dikritik oleh Jurgen Klopp, tradisi Boxing Day di Liga Inggris juga sempat dikritik oleh James Milner yang dulu merupakan pemain Liverpool. Milner menyebut bahwa Boxing Day merupakan pertandingan yang berat, karena ia harus bangun pagi sekali untuk untuk melihat anak-anaknya sebelum fokus berlatih dengan timnya.
“Saya harus menyeimbangkannya, menjadi ayah dan menjadi pesepakbola pada saat bersamaan. Ini adalah bagian dari pekerjaan saya. Masa-masa seperti ini di tiap tahun selalu menjadi masa-masa penting,” ujar James Milner yang saat ini bermain untuk Brighton Hove & Albion.
Sejarah Boxing Day di Liga Inggris
Istilah Boxing Day sebenarnya tidak berasal dari dunia sepak bola, melainkan merupakan istilah umum yang akhirnya lekat dengan sepak bola, khususnya di Inggris. Seperti dilansir dari laman Thesun.co.uk, tradisi Boxing Day mulai lekat dengan sepak bola Inggris pada 1860 saat FA selaku federasi sepak bola Inggris mengadakan laga derby antara Sheffield FC dan Hallam FC pada 26 Desember tahun tersebut.
Pada saat itu, FA sengaja menggelar laga sekota, selain untuk menyediakan hiburan bagi warga kota, pemain pun juga tidak harus bepergian terlalu jauh. Kendati demikian, laga Boxing Day mulai terkenal pada musim 1888/1889 saat Preston North End mengalahkan Derby County dengan skor 5-0.
Sejarah Boxing Day
Dilansir dari laman nationalgeographic.com, tradisi Boxing Day sebetulnya telah ada sejak masa-masa awal abad masehi, saat tahun kedua atau ketiga masehi, pada saat itu diksi “boxing” merujuk pada kotak donasi yang biasanya diletakan di gereja, setelah natal kotak tersebut dibuka dan dibagikan ke masyarakat miskin.
Meskipun demikian, tradisi Boxing Day mulai dirayakan secara resmi pada 1871 di Inggris saat hari tersebut, yakni 26 Desember menjadi hari libur resmi industri perbankan. Tradisi hari libur tersebut pun juga dirayakan di berbagai negara bekas jajahan Inggris dan masih menjadi anggota wilayah Persemakmuran, seperti Kanada, Australia, Nigeria, Afrika Selatan, dan Trinidad Tobago.
Masih dilansir dari laman yang sama, pada hari itu biasanya diwarnai dengan kecenderungan orang-orang untuk mencari hiburan di luar rumah, misalnya para bangsawan yang pada saat itu kerap berburu rubah dengan menunggangi kuda. Kecenderungan tersebut yang akhirnya juga dimanfaatkan oleh masyarakat kelas pekerja pecinta sepak bola dengan menggelar pertandingan pada hari tersebut.
RENO EZA MAHENDRA | NURDIN SALEH
Pilihan Editor: Anggota Parlemen Inggris Serukan Liga Premier Kurangi Volume Iklan Perjudian
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini