Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

A Killer Paradox Dituding Menyentil Politikus, Sutradara Membantah Tuduhan Itu

A Killer Paradox disoroti para pendukung oposisi utama pemimpin Partai Demokrat Korea (DPK) Lee Jae Myung

25 Februari 2024 | 12.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Choi Woo Shik dalam drama A Killer Paradox. Dok. Netflix

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - A Killer Paradox disoroti para pendukung oposisi utama pemimpin Partai Demokrat Korea (DPK) Lee Jae Myung. Serial Netflix ini menampilkan karakter jahat yang mengingatkan penonton dengan penampilan fisik politikus dan skandal ketika Jae Myung mencalonkan diri sebagai presiden pada 2022.

Dikutip dari laporan Korea Times, pada 12 Februari 2024, dalam episode 7, A Killer Paradox, karakter Hyeong Jeong Guk sebagai chairman yang menurut beberapa orang sangat mirip dengan pemimpin DPK, Jae Myung.

Jeong Guk pemilik perusahaan konstruksi yang memanfaatkan koneksinya dengan berbagai geng dan pejabat tinggi pemerintah. Ia memegang pengaruh besar dan merusak kelompok yang menghalangi jalan kesuksesannya. Publik menilai karakter Jeong Guk mirip dengan Jae Myung. Karakter Jeong Guk dianggap berlagak sama dengan Jae Myung.

Polemik Karakter dalam A Killer Paradox

Karakter Jeong Guk yang diperankan Seung Eui Yeol digambarkan sebagai politikus tua yang korup. Meskipun sedang dipenjara, tapi ia terlihat makan sushi dengan nomor tahanan 4.421 di dadanya. Nomor tahanan tersebut menjadi permasalahan bagi pendukung Jae Myung. 

Nomor tersebut dianggap merujuk keterlibatan Jae Myung dalam skandal korup. Skandal tersebut melibatkan proyek pembangunan kembali di Seongnam, Gyeonggi ketika Jae Myung menjadi gubernur. Ada dugaan perusahaan konstruksi yang terlibat korupsi tersebut telah menghasilkan 442,1 miliar won atau setara Rp5,1 triliun secara ilegal. Saat ini, Jae Myung sedang diadili atas dugaan keterlibatannya dalam kasus ini, meskipun terus mengeklaim tidak bersalah.

Dikutip dari Korea Herald, tuduhan juga menyasar soal pilihan karakter untuk makan seharusnya menyindir istri Jae Myung. Sebab, sang istri tahun lalu dijatuhi hukuman penjara akibat penyalahgunaan dana publik untuk keuntungan pribadi. Tuduhan publik tersebut berupa sang istri telah memesan sushi dengan kartu kredit pemerintah ketika Jae Myung menjadi Gubernur Gyeonggi.

Tanggapan Sutradara

Tuduhan itu dibantah oleh Chang Hee, selaku sutradara serial ini. Menurut Chang Hee, semua detail kejadian dalam serial ini hanya kebetulan. Sebab, serial ini diangkat dari webtoon untuk hiburan tontonan bukan platform komentar politik. “Aku hanya bingung. Itu sama sekali tidak benar. Jika saya mencerminkan pandangan politik saya dalam pekerjaan, saya tidak akan melakukannya dengan cara kecil itu," ujarnya menanggapi pada 14 Februari 2024.

Menurut Chang Hee, memasukkan opini politik secara diam-diam dalam karya yang bukan genre politik dianggap tak tepat. Chang Hee mengungkapkan, tuduhan terkait berhubungan dengan tokoh politik muncul setelah serial dirilis dua hari, pada 11 Februari 2024.

“Tuduhan dimulai dari postingan yang dibuat dua hari setelah rilis. Namun, jika saya sengaja mengisyaratkan politikus tertentu, bukankah itu akan muncul segera setelah rilis?" katanya mempertanyakan. Saya hanya ingin menekankan, bahwa tidak memiliki cukup minat yang kuat dalam politik untuk pekerjaan ini mengandung agenda (politik) tersembunyi," katanya.

Pilihan Editor: Choi Woo Shik Anggap Drama A Killer Paradox Bagaikan Semangkuk Bibimbap

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus