Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Berita Tempo Plus

Film Rekomendasi Akhir Pekan: Pesona Sinema Asia

Ada sejumlah film dari Asia yang bisa menjadi pilihan tontonan akhir pekan. Dari komedi sampai percintaan. 

 

22 Februari 2025 | 06.00 WIB

Film The Most Beautiful Girl in the World. Netflix
Perbesar
Film The Most Beautiful Girl in the World. Netflix

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Sejumlah film dari Asia bisa menjadi pilihan tontonan akhir pekan.

  • Salah satu film rekomendasi berjudul Detective Chinatown 1990 yang diputar di sejumlah jaringan bioskop. 

  • Sejumlah film Asia lain, termasuk Indonesia, bisa disaksikan di platform streaming.

BUKAN rahasia lagi bila Hollywood masih menjadi penyumbang terbesar film-film di bioskop. Namun kebangkitan industri film di Asia, termasuk di Indonesia, dalam beberapa waktu terakhir menjadi angin segar bagi penikmat sinema. Setidaknya penonton punya lebih banyak pilihan menikmati film di bioskop ataupun lewat layanan streaming film. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seperti pada akhir pekan ini, terdapat beberapa sajian film Asia yang bisa menjadi pilihan Anda menghabiskan hari libur. Pertama, ada film Cina berjudul Detective Chinatown 1990 yang bisa Anda saksikan di sejumlah jaringan bioskop di Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Film bergenre komedi misteri ini bercerita tentang sebuah kasus pembunuhan seorang perempuan berkulit putih di kawasan Pecinan di San Francisco, Amerika Serikat, pada 1990-an. Penegak hukum dan masyarakat San Francisco menuduh pelaku pembunuhan adalah orang keturunan Cina yang tinggal di kawasan Pecinan.

Celakanya, tuduhan tersebut memicu masalah etnis yang punya potensi kekacauan besar. Karena itu, dua detektif keturunan Cina, Qin Fu (Liu Haoran) dan Ah Gui (Wang Baoqiang), melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa pelaku pembunuhan yang sesungguhnya. 

Film ini juga dibintangi aktor kenamaan Hong Kong, Chow Yun-fat, yang bermain sebagai Bai Xuanling, pemimpin asosiasi di kawasan Pecinan tersebut. Aktor 69 tahun tersebut memerankan karakter yang bijaksana dalam film berdurasi 2 jam 15 menit itu. 

Bagi pencinta film Mandarin, tentu nama Chow Yun-fat sudah mengakar di kepala. Pemeran dewa judi yang ikonik dalam God of Gamblers (1989), God of Gamblers II (1991), dan God of Gamblers Returns (1994) itu punya pesona yang tak akan pudar di mata penggemarnya.  

Menariknya, meski sudah berkecimpung di dunia film internasional selama puluhan tahun, Chow Yun-fat mengatakan masih kesulitan memainkan dialog berbahasa Inggris. Seperti dalam Detective Chinatown, Chow Yun-fat rupanya punya dialog berbahasa Inggris yang cukup panjang.

"Jelas ini tantangan sekaligus dorongan yang sangat mendebarkan," kata Chow Yun-fat dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari Asia One

Beruntung, aktor film Hollywood The Replacement Killers (1998), Anna and the King (1999), dan Pirates of the Caribbean: At World's End (2007) itu masih punya waktu mempelajari dialognya. Bahkan ia mengatakan sempat menyempurnakan naskah dialog dan logat bicara agar tampil sealami mungkin. 

Kedua, ada film Korea berjudul You Are the Apple of My Eye. Film yang dibintangi Jung Jin-young dan Dahyun Twice ini mengangkat tema cinta pertama, persahabatan, dan pencarian jati diri ala anak SMA. Film ini merupakan hasil remake dari film Taiwan dengan judul sama yang tayang pada 2011. 

Kala itu You Are the Apple of My Eye berhasil menjadi film terlaris di Taiwan dan sukses bertengger di bioskop hingga lima bulan. Film yang diangkat dari novel Giddens Ko itu bahkan tayang hingga ke sejumlah negara. 

Menariknya, film ini melibatkan penyanyi Indonesia Maudy Ayunda yang mengisi salah satu original soundtrack. Produser film Song Dae-chan menyebutkan Maudy menjadi penyanyi yang tepat untuk mengisi salah satu lagu tema di You Are the Apple of My Eye. Selain itu, film ini mendapat dukungan dari perusahaan asal Indonesia. 

"Kami tahu film ini sangat populer di Asia, jadi harus memilih penyanyi yang populer juga di Indonesia," kata Song Dae-chan di Jakarta, Senin, 10 Februari 2025.

Karena alasan itu pulalah Dae-chan memilih Indonesia sebagai lokasi world premiere film You Are the Apple of My Eye. Selain itu, pihak produser film menyatakan pemilihan Indonesia sebagai lokasi pemutaran perdana sebagai apresiasi kepada sineas Indonesia yang sukses menyuguhkan film-film berkualitas di tingkat nasional hingga Asia. 

Masih dari Negeri Ginseng, ada juga film romantis fantasi berjudul Secret: Untold Melody. Tak kalah hebatnya, film ini dibintangi aktor sekaligus idola boy group ternama D.O. EXO dan aktris Won Jin-ah serta Shin Ye-eun. Sama seperti You Are the Apple of My Eye, Secret: Untold Melody juga hasil remake film Taiwan dengan judul Secret yang tayang pada 2007.

Film ini menceritakan Yoo Joon (D.O. EXO), pianis yang mengalami masa sulit dalam kariernya. Setelah mengalami cedera pergelangan tangan yang memaksanya untuk sementara waktu meninggalkan minatnya, Yoo Joon kembali ke Korea untuk menjalani pengobatan.

Selama masa pemulihan, ia belajar di kampus ayahnya. Di ruang latihan di kampus tersebut, Yoo Joon bertemu dengan sosok misterius bernama Jung Ah (Won Jin-ah), seorang mahasiswi musik yang memainkan melodi-melodi indah. Pertemuan mereka ini kemudian berkembang menjadi sebuah koneksi yang tidak terduga, dengan Jung Ah menyimpan rahasia yang kelak akan mengubah segalanya.

Bagi para penggemar grup EXO, film Secret: Untold Melody akan menjadi tontonan seru. Terlebih sang idola, D.O., menampilkan banyak adegan permainan piano di film ini. D.O. mengungkapkan bahwa ini pertama kalinya ia memainkan piano dalam sebuah proyek. Walhasil, ia harus berlatih ekstra keras agar mampu menampilkan adegan permainan piano yang nyata. 

“Selain berlatih bermain piano, saya mempelajari pengaturan waktu dan gerakan yang tepat yang digunakan pianis selama pertunjukan mereka," ujarnya seperti dikutip dari Soompi.

Selain film bioskop, sejumlah film yang tayang di platform streaming menarik untuk ditonton. Seperti film berseri Unmasked dari Korea Selatan. Film yang disutradarai Yoo Sun-dong ini berkisah tim jurnalis investigasi yang mengulas kasus-kasus peti es alias tak terpecahkan. 

Tim jurnalis investigasi bernama Trigger itu diketuai oleh Oh So-Ryong (Kim Hye-soo) dan dikerjakan bersama produser berita Han Do (Jung Sung-il). Mereka harus bekerja keras memecahkan beragam kasus sulit dan menyeret beberapa nama penting. Selain itu, mereka terancam kehilangan pekerjaan lantaran program berita mereka berpotensi dihentikan. 

Jika bosan dengan film Korea, Anda bisa menonton film Indonesia yang ditayangkan di Netflix berjudul The Most Beautiful Girl in the World. Film karya sutradara Robert Ronny itu tayang sejak 14 Februari 2025. Film komedi romantis ini dibintangi oleh Reza Rahadian dan Sheila Dara Aisha dengan latar dunia televisi.

Film ini bercerita tentang Reuben Wiraatmadja (Reza Rahadian), seorang playboy sekaligus satu-satunya ahli waris perusahaan stasiun televisi milik ayahnya, Gunadi Wiraatmadja (Bucek). Ia tidak pernah mengerti tentang obsesi ayahnya terhadap rating. Namun, untuk mendapatkan warisan, ia harus memenuhi keinginan terakhir almarhum ayahnya, yaitu menemukan “gadis tercantik di dunia” dan menikahinya melalui sebuah acara kencan.

Suatu hari Reuben terdampar di sebuah pulau bersama Kiara Clarissa (Sheila Dara), produser di stasiun televisi miliknya sekaligus orang di balik program acara kencan tersebut. Mereka terpaksa harus bekerja sama untuk bertahan hidup. Makin mereka mengenal satu sama lain, perasaan benci perlahan berubah menjadi cinta.

Pengalaman sang sutradara yang pernah bekerja di industri televisi membuat konflik dalam The Most Beautiful Girl in the World menjadi realistis. Dibantu Titien Wattimena, ia meluapkan keresahan tentang bagaimana media memotret perempuan lewat karakter Kiara.

Film The Most Beautiful Girl in the World dianggap sebagai pencerah situasi perfilman Indonesia yang saat ini didominasi genre horor. Lagu-lagu dari penyanyi ternama Tanah Air yang sedang tren juga banyak mengiringi film berdurasi dua jam itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Indra Wijaya

Indra Wijaya

Bekarier di Tempo sejak 2011. Alumni Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini menulis isu politik, pertahan dan keamanan, olahraga hingga gaya hidup.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus