Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sandiah atau Bu Kasur seniman dan tokoh pendidikan anak lahir pada 16 Januari 1926. Sandiah dikenal sebagai Bu Kasur karena nama suaminya Soerjono. Kala itu panggilan suaminya Kak Soer hingga makin dikenal sebagai Kasur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kiprah Bu Kasur dimulai setelah menamatkan sekolah lanjutan setingkat SMP pada masa kolonial Belanda, Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Ia juga sempat bekerja di Kantor Keresidenan Priangan, Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tokoh pendidikan anak
Mengutip Antara, Bu Kasur dikenal sebagai sosok yang mengajarkan generasi muda Indonesia pelajaran untuk masa depan. Dedikasi terhadap pendidikan anak-anak, pasangan suami istri itu membuka Taman Kanak-kanak (TK) mini di rumahnya sendiri pada 1965.
Di TK itu murid yang berusia tiga tahun berada di kelas Parkit. Murid yang berusia 4 tahun berada di kelas Kutilang. Mutid berusia 5 tahun masuk dalam kelas Cendrawasih. Beberapa alumni TK Mini yang terkenal saat ini antara lain mantan presiden Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Hayono Isman, dan Ateng.
Baca: Mengenang Bu Kasur, Tokoh Pendidikan Anak-Anak
Penulis lagu
Bu Kasur dan suaminya membimbing anak-anak belajar melalui bermain dan bernyanyi. Mereka memahami cara berbaur dalam kehidupan anak-anak. Karya mereka sampai sekarang masih dicintai dan disukai anak-anak.
Mengutip publikasi Lagu Anak sebagai Salah Satu Sarana Mendidik Anak, selain sebagai pendidik, Bu Kasur juga dikenal sebagai penulis lagu anak-anak. Ada ratusan lagu yang dibuat Bu Kasur dan suaminya.
Bu Kasur membuat setidaknya 20 lagu anak-anak. Suaminya telah menulis kurang lebih 140 lagu anak-anak. Adapun karya lagunya yang populer diantaranya Dua Mata Saya, Bangun Tidur, Naik Delman Istimewa, Dakocan, Kucingku, Bertepuk Tangan, Main Sembunyi, Balonku dan Sayang Semua.
Produser film Amrin Membolos
Bu Kasur memproduksi film anak-anak Amrin Membolos pada 1996. Film ini antara lain dibintangi oleh Don Bograd, Nizar Zulmi, Debby Cynthia Dewi, Advent Bangun, Mandra. Film itu kerja kolaborasi Bu Kasur dengan produser lainnya, Sursantio Suryono, Agus Setiawan dengan sutradara Yonky Souhoka.
Mengutip Film Indonesia, Amrin (Don Bograd) bersama kawan-kawannya keranjingan sepatu roda. Sampai ke mana pun pergi bersepatu roda. Mereka juga berlatih untuk pertandingan, Amrin harus ikut karena dia dianggap jagoan. Amrin pun menambah porsi latihannya pada malam. Akibatnya, dua hari ia terlambat masuk sekolah, dan karena pintu sekolah dikunci, ia terpaksa membolos. Gurunya menyampaikan itu kepada orang tua Amrin. Ayah Amrin sempat sangat marah besar. Namun, Amrin diperbolehkan ikut pertandingan.
Penghargaan
Bu Kasur telah menerima beberapa penghargaan nasional dan internasional, antara lain Bintang Budaya Parama Dharma pada tahun 1992, Penghargaan Presiden Soeharto pada Hari Anak Nasional pada tahun 1988, dan Penghargaan Centro Culture Italiano Premio Adelaide Ristori Anno II dari pemerintah Italia pada1976. Ia juga berhasil meraih predikat pembawa acara anak-anak legendaris di televisi.
Bu Kasur dianugerahi penghargaan khusus dari KPI Kategori Pencipta Lagu Anak Legendaris, Anugerah Penyiaran Ramah Anak pada 2018 . Penghargaan untuk Bu Kasur dan suaminya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.