Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Karakter Moko dalam film 1 Kakak 7 Ponakan karya Yandy Laurens bukan sekadar tokoh utama ataupun protagonis. Diperankan oleh Chicco Kurniawan, Moko menjadi simbol dilema generasi sandwich yang sering terjebak antara memenuhi harapan keluarga dan mengejar kebahagiaan diri sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam wawancara dengan Tempo pada Kamis, 16 Januari 2025 di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Yandy menjelaskan kedalaman karakter Moko. “Banyak sekali spirit orang seperti Moko. Orang yang bukan tugasnya menanggung, malah menanggung. Bukan mengeluh, bukan marah, tapi tetap melakukan,” ujar Yandy.
Nilai Tabu dalam Keluarga Kerap Jadi Dilema
Diadaptasi dari karya Arswendo Atmowiloto pada 1996, Moko adalah arsitek muda yang mendadak harus mengurus tujuh keponakannya setelah kedua kakaknya meninggal. Yandy menilai, pilihan hidup Moko mencerminkan dilema yang akrab bagi banyak orang Indonesia. Yandy berusaha merangkai kembali perspektif Moko melalui dialog-dialog dalam film 1 Kakak 7 Ponakan.
Ia mencoba memotret bagaimana masyarakat Indonesia sering menghindari percakapan yang dianggap tabu dalam keluarga. Bicara tentang perasaan, tentang apa yang sebenarnya diinginkan, kerap terasa seperti sebuah pelanggaran. “Bukankah orang di negara kita sangat sungkanan ya? Kalau aku ajak (keluarga) bicara, apakah aku durhaka? Kalau aku ngomong, apakah aku tidak cinta keluargaku?” Yandy menambahkan, perasaan semacam ini sering kali membuat seseorang terjebak dalam tekanan tanpa sadar.
Renungan Generasi Sandwich Lewat Dialog Moko
Melalui Moko, penonton diajak merenungi kembali perasaan mereka. Bahwa cinta kepada keluarga, sebesar apa pun, tak seharusnya menjadi beban yang memenjarakan. Yandy menjelaskan salah satu dialog Moko, dan menurutnya sangat lekat dengan perasaan tersebut. Dialog itu berbunyi, ‘Salah ya rasanya bisa punya hidup sendiri?’
Sutradara kelahiran 1989 itu menilai, dialog tersebut sengaja dibuat untuk mewakili suara hati banyak orang. “Banyak loh, orang yang kerja keras karena merasa berutang sama rumahnya. Itu perasaan yang menyiksa sekali,” ucapnya. Menurut Yandy, kebahagiaan Moko tak semata-mata terletak pada pengorbanan untuk mengurus keluarga, tapi untuk meneruskan rasa cinta kepada keluarga. “Karena cinta itu kalau terlalu besar, nggak tahan kalau nggak dibagi,” kata Yandy.
1 Kakak 7 Ponakan mempertemukan aktor ternama seperti Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, Ringgo Agus Rahman, Niken Anjani, Kiki Narendra, Maudy Koesnaedi, hingga aktor muda berbakat seperti Fatih Unru, Kawai Labiba, Freya JKT48, dan lainnya. Sebelumnya, Yandy Laurens juga sukses mengadaptasi Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto pada 2018. 1 Kakak 7 Ponakan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 23 Januari 2025.
Film 1 Kakak 7 Ponakan sebelummya sudah diputar di Yogyakarta dan menjadi penutup Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada 7 Desember 2024. Penayangan di JAFF ini sebagai pemutaran perdana dunia atau world premiere.
1 Kakak 7 Ponakan menjadi ruang refleksi bagi penonton yang merasa terhubung dengan perjalanan emosional Moko, seorang arsitek muda yang tiba-tiba harus menjadi orang tua tunggal bagi tujuh keponakannya. 1 Kakak 7 Ponakan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 23 Januari 2025.