Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni
Bali Jenuh

Berita Tempo Plus

Jika Bali Sudah Jenuh Sebagai Daerah Wisata

Slinat menghadirkan wajah Bali yang jenuh sebagai obyek wisata. Komodifikasi sejak era kolonial.

13 April 2025 | 08.30 WIB

Pameran perupa Slinat bertajuk “I Love Bali”  di TAT Art Space, Denpasar, Bali. Tempo/Rofiqi Hasan
Perbesar
Pameran perupa Slinat bertajuk “I Love Bali” di TAT Art Space, Denpasar, Bali. Tempo/Rofiqi Hasan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Slinat, perupa muda, kembali berpameran dengan tema Bali yang jenuh sebagai daerah wisata.

  • Karya-karyanya mengkritik komodifikasi masyarakat dan adat Bali sebagai obyek wisata.

  • Dia konsisten mengkritik masalah wisata Bali sejak 2005.

DI mata Slinat, perupa muda Bali, perempuan adalah penjaga sejati budaya Bali. Dari hari ke hari mereka sibuk membuat banten (sesaji) sebagai sarana persembahyangan dalam berbagai upacara. Sebagian besar waktu mereka habis untuk kegiatan itu. Mereka menghayatinya sebagai ritus untuk menopang keharmonisan alam dengan manusia Bali. Di dada mereka seolah-olah tertulis: “Apa pun masalahnya, ritual kesimpulannya”.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Masker Gas di Wajah Bali

Rofiqi Hasan (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bali

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus