Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bad Boys vs Crazy Girls 2 mulai ditayangkan Desember 2023. Sekuel in imenyusul kesuksesesan musim pertama yang dirilis pada tahun 2022. Namun ceritanya melanjutkan kisah cinta Kate, yanag diperankan Megan Dormani dan Liam yang diperankan Devano Danendra, serta teman-temanya.
Kate, Liam, dan teman-temannya kini menjalani hidup setelah lulus SMA dan keluar dari asrama Merah Putih. Mereka berusaha mewujudkan cita-cita masing-masing. Ada yang kuliah, kerja magang, memulai bisnis, dan meniti karier di dunia musik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anggota Bad Boys dan Crazy Girls masih tetap kompak dan saling berhubungan. Meski keadaan dan hadirnya orang baru dalam kehidupan mereka menguji persahabatan mereka. Seperti kehadiran Daston, yang diperankan Antonio Blanco Jr, dan Mika dipearnkan Davina Karamoy, membuat kisah cinta berada di ujung tanduk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di musim kedua ini, para anggota Bad Boys dan Crazy Girls akan menyadari bahwa impian dan cita-cita yang dulu mereka yakini bisa diraih, ternyata sulit untuk diwujudkan. Hidup pun tidak semudah yang mereka bayangkan. Mereka menghadapi masalah yang lebih kompleks.
Selain bercerita tentang persahabatan dan upaya menggapai cita-cita, terselip juga cerita tentang relasi orang tua dan anak remaja . Setiap keluarga memiliki kondisi yang unik. Jadi relasi antara orang tua dan anak tiap keluarga juga tidak sama. Relasi ini tidak hanya memengaruhi hubungan dalam keluarga, tapi juga memengaruhi sikap seseorang di luar rumah dan bagaimana mereka bermasyarakat.
Berikut ini relasi yang ada dalam Bad Boys vs Crazy Girls 2
1. Saling terbuka
Relasi antara Kate dengan kedua orang tuanya bisa dibilang sangat terbuka dan
hangat. Komunikasi di antara mereka pun sangat lancar. Kate bisa bebas mengutarakan pikiran dan pendapatnya kepada kedua orang tua, termasuk ketika ia ingin kuliah di luar negeri.
Orang tua Kate juga cenderung blak-blakan membicarakan berbagai hal dengan Kate. Hubungan orang tua yang kaku dan otoriter tidak ada di rumah Kate. Sedangkan Lima, keduanya memperbolehkan Liam mengejar impian menjadi musikus. Liam diberi waktu satutnahun untuk membuktikan kemampuannya.
Relasi dan komunikasi yang baik dalam keluarga bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan hangat juga terhadap orang lain. Kate dan Liam adalah contohnya.
2. Salah paham dan kecewa karena kurang komunikasi
Selain kehidupan Kate dan Lima, drama ini juga menampilkan orang tua dari teman-teman mereka. Beda dengan relasi antara orang tua Liam dan Kate, relasi orang tua
teman-temannya kurang harmonis. Semua dipicu oleh kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak. Masing-masing hanya saling memendam perasaan. Padahal tanpa dikomunikasikan, diucapkan, masing-masing hanya akan menebak-nebak dan bisa membuat salah paham.
Dastan, seorang penghuni Rumah Bangkit adalah artis yang sudah bekerja sejak anak-anak. Ia memilih menyepi karena merasa kesal pada ibunya. Ia merasa lelah menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal meninggal ayahnya. Ia hanya ingin disayang ibunya.
Laura yang menjadi biang onar di musim pertama, di musim kedua masih belum berubah. Rupanya kepribadiannya yang suka mencari perhatian adalah karena relasinya dengan ibunya tidak baik. Ia merasa tidak diperhatikan dan disayang oleh ibunya. Itu sebabnya ia membuat keonaran di rumah rehabilitasi remaja yang didirikan ibunya. Ia merasa kecewa dan cemburu, ibunya lebih memperhatikan anak lain.
3. Menerima kekurangan dan saling menguatkan
Relasi orang tua dan anak yang unik juga dihadirkan Kikan dan ayahnya dalam serial ini. Ayah Kikan memiliki kebutuhan khusus, membuatnya sangat
tergantung pada Kikan. Mereka menjadi gambaran betapa orang tua dan anak menerima kekurangan masing-masing dan bisa saling menguatkan.