Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Aktor film dan teater Ade Firman Hakim kembali ikut serta dalam pagelaran pentas Teater Koma, dalam lakon Sie Jin Kwie-Melawan Siluman Barat. Berperan sebagai salah satu tokoh penting, Ade Firman Hakim malah mengalami kecelakaan saat latihan dan kakinya patah. Tapi Ade tetap berkukuh melanjutkan latihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“ Iya pas latihan, tulangnya kaki kanan sempat keluar. Sampai sekarang belum sembuh tapi tetap semangat semoga cepat pulih,” ujar Ade usai konferensi pers di Kampus Tarumanegara, Cilandak, Jakarta Selatan, 26 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satu bintang film Bid’ah Cinta mengaku senang bisa ikut dalam pementasan Sie Jin Kwie ini. Selama tiga bulan ia total menjalankan latihan dan konsentrasi untuk untuk pementasan. “Ya ini konsekuensinya, tidak ambil peran lain dulu.”
Tetapi baginya baik berakting di film atau di panggung teater sama-sama memuaskan. Seperti diajarkan sang sutradara dan pimpinan Teater Koma, Nano Riantiarno, aktor adalah aktor tak peduli bermain di mana. Yang membedakan adalah medianya saja.
Berangkat dari kontes Abang None Jakarta, Ade masuk ke film dan kemudian berakting di panggung. Dia mengaku mendapat banyak pelajaran dengan bergabung ikut di Teater Koma. Dari ilmu berakting di panggung seringkali ia terapkan di film.” Itu berguna banget,” ujarnya.
Di Teater Koma, kata Ade, ia tak hanya belajar akting menjalankan peran tapi juga belajar menjadi manusia. Ia mengaku sempat kaget pada awalnya karena di Teater Koma ia harus melebur dengan semua pemain, ikut menyelesaikan pekerjaan dan properti panggung. “Ada jadwal piket ngepel, cuci piring, menata sepatu saat latihan, jadi menumbuhkan rasa kekeluargaan yang tak saya dapatkan dari tempat lain,” ujarnya.
Ia juga menceritakan dengan suasana yang diperoleh di tempat latihan, ia juga menjadi lebih mencintai properti yang menjadi bagiannya. Ia mencontohkan harus mengecat sendiri properti kuda-kudaan dan membersihkannya. Ia juga merasa lebih mandiri dan tak boleh merepotkan banyak orang untuk menyiapkan perannya. Seperti ia juga belajar merias wajah yang paling dasar, menyiapkan kostumnya sendiri dan sebagainya.
DIAN YULIASTUTI