FESTIVAL Elekton Asia Tenggara 77 tidak dimenangkan oleh kampiun
Indonesia, Vera Soeng. Wanita 22 tahun yang belajar piano sejak
usia 6 tahun ini, tersisih pada malam final 25 Juli yang lalu di
Ballroom Jakarta Hilton. Kompetisi yang diikuti 7 negara
tersebut (Pilipina, Malaysia, Taiwan Hongkong, Singapura,
Muangthai dan Indonesia) telah dibanjiri penonton yang dengan
lahapnya membeli karcis berharga Rp 3.000 dan Rp 5.000.
Dua buah elekton di panggung, dengan pengawal acara si manis
Anyta Rachman, telah berhasil memukau. Berturut-turut jagoan
berbagai negara mencoba kelihaiannya. Para juri (Ny Tri Sutji
Djuliati Kamal, Ken Farhan, Albert J. Griftin Jr, Mus K. Wirya,
Rinto Harahap, Papo P. Parera, Nick Mamahit, Andyono, Suwoto
Suwandi dan Isbandi) berhasil memutuskan juara pertama: Leong
Wai Meng (17 tahun) dari Singapura Diikuti oleh J. Ocampo (17
tahun) dari Pilipina. Kemudian, tak dinyana, Jenny Tjahjono (26
tahun) jadi pemenang ketiga.
Lugu
Pertandingan dilaksanakan dua babak. Babak kedua, pada giliran
para peserta menunjukkan improvisasi, memang berlangsung lebih
meriah. Kepada mereka telah diberikan 3 buah tema lagu mereka
dapat memilih satu. Setiap tema terdiri dari kurang lebih 4
bar, tanpa sebutan chord dan tempo. Yang ada hanya syarat waktu.
Ada 4 menit tersedia bagi setiap peserta untuk mengolahnya
sampai terbentuk menjadi komposisi yang rapi. Tema harus
ditempatkan di awal lagu. Sepuluh menit juga disediakan untuk
menentukan pilihan tema untuk dikarang, tetapi sama sekali tidak
diperkenankan menyentuh instrumen.
Para peserta, yang memang merupakan jagoan dari kawasan
masing-masing, tidak banyak menemukan kesulitan. Untuk peserta
dari Malaysia (Rosy Chua, 17 tahun), penonton menyambut denan
tertawa, karena lugu dan kocak. Yang kasihan Thitiyaporn (22
tahun) dari Muangthai. Ia mendapat serangan suara bising dari
peralatan di sebelahkanan. Apalagi entah siapa iseng
memperdengarkan suara kaleng. Juri boleh saja berlagak tidak
tahu. Hanya peserta ini sendiri yang bisa merasakan betapa
malang dirinya.
Sebagai juara, Leong Wau Meng memang meyakinkan. Jagoan ini
belajar elekton sejak usia 12 tahun. Ia telah lulus kelas 4 dan
menjadi instruktur sambilan di Yamaha Music School di Singapura.
Tahun 73 dan 74 memenangkan Distinguished Award pada festival
organ di sana. Tahun lalu jadi kampiun festival untuk tingkat
madya dan senior. Dengan lagu pilihan August The 2nd yang
digubah dan diaransirnya sendiri, ia telah mendapat tepuk tangan
gemuruh.
Adapun Louie J. Ocampo yang ganteng, malam itu pakai putih-hitam
mengambil lagu Six Wives Of Henry VII punya Wakerman yang
diaransir Mrs. Carmencita G. Arambulo. Ia bermain penuh
semangat. Ia baru saja lulus sekolah menengan atas di La Selle
Greenhills. Pernah menjadi juara pertama Junior Elektone
Concours. Tahun 1975 ia juara GMS Organ Repertory Contest.
Jenny, wakil pribumi, bertanding dengan lagu Impression On
Sunset yang digubah dan diaransirnya sendiri. Para penonton
tarik nafas juga mendengar gebrakan calon Indonesia ini. Akhir
Maret lalu, ia baru saja lulus dari Akademi Musik Nemu di
Jepang. Jenny membuat intro dengan membimbing orang mendengar
suara desir laut. Kemudian suara lengking jauh, disusul debur
ombak. Jenny bermain bagus. Ia melampaui Vera Soeng, karena juri
memutuskan ketiga juara berhak mendapat rrlost outstanding
award. Artinya ia akan mewakili Indonesia nanti dalam Festival
Internasional 77, tanggal 10 Oktober yang akan datang, di Nemu
Kosato, Jepang. Kalah juga nggak apa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini