Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Adam Alpert adalah orang paling berjasa di balik terbentuknya The Chainsmokers. Berkat campur tangan Adam, Alex dan Andrew bisa saling mengenal.
Baca: Jelang Konser di Jakarta, The Chainsmokers Rilis Lagu Baru
Adam membuat keduanya bertemu dan memutuskan untuk melakulan kolaborasi musik. "Saya membuatkan mereka janji dan mereka pergi makan malam. Dalam waktu seminggu, Andrew pindah ke New York dan mereka mengunci diri di apartemen Alex yang mungil, lalu mulai membuat musik," kata pendiri label Disruptor Records ini, yang juga manajer Alex dan Andrew, sebelum keduanya saling mengenal.
The Chainsmokers lahir dengan personel baru pada 2012. Sebelumnya, The Chainsmokers terdiri atas Alex dan satu temannya, Rhett Bixler. Saat itu, keduanya belum membuahkan karya.
Dengan Andrew, Alex berbagi tugas. Andrew yang lulusan jurusan bisnis musik menangani segala ide kreatif. Alex yang punya pengalaman manggung sebagai disk jockey (DJ) bergelut dengan sisi komersial dan mencari penyanyi yang cocok membawakan karya mereka.
"Alex mendengarkan banyak sekali musik. Jadi, ketika saya memainkan suatu karya, dia akan berkata, 'Itu sesuatu yang baru,' atau, 'Itu bukan hal yang baru," ujar Andrew.
Sebelumnya, demo lagu Don't Let Me Down sempat ditolak Rihanna, karena itu kemudian ia lebih suka berkolaborasi dengan penyanyi bertalenta yang kurang diapresiasi.
"Karena artis muda yang belum dikenal, punya dorongan untuk bekerja sangat keras," ucap Alex.
Berkolaborasi dengan Daya, 19 tahun, Don't Let Me Down berhasil membuat The Chainsmokers menduduki peringkat ketiga tangga lagu Billboard.
TABLOIDBINTANG.COM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini