Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rapper independen asal Amerika Serikat, Benjamin Hammond Haggerty atau yang lebih dikenal sebagai Macklemore baru-baru ini merilis sebuah protest track berjudul "Hind's Hall". Lagu ini dirilis tepat setelah berita mengenai pengeboman yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Palestina di Rafah mengudara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berisi lirik yang menyuarakan dengan tegas desakan untuk melakukan gencatan senjata dan membebaskan Palestina itu secara perdana diunggah di akun media sosial pribadi sang musisi pada Selasa, 7 Mei 2024. “HIND’S HALL. Setelah ditayangkan, semua hasil akan disalurkan ke UNRWA,” tulisnya sebagai keterangan di bawah video.
Arti Lagu "Hind's Hall" - Macklemore untuk Dukung Palestina
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari The Guardian, nama "Hind's Hall" diambil dari nama gedung Universitas Columbia, diganti namanya dari Hamilton Hall oleh para mahasiswa pengunjuk rasa yang merujuk pada Hind Rajab, seorang anak berusia enam tahun yang terbunuh di Gaza.
“Jika siswa di tenda ditempatkan di halaman / Menempati lapangan benar-benar melanggar hukum / Dan alasan untuk memanggil polisi dan pasukannya / Di mana letak genosida dalam definisi Anda, ya?”
Lirik tersebut merujuk pada penangkapan lebih dari 100 peserta protes di Columbia oleh polisi New York. Protes oleh para mahasiswa Columbia yang bertujuan untuk mengecam kampanye Israel di Gaza dan menyerukan divestasi kampus dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel.
Di dalam lagu berdurasi nyaris 3 menit itu, Macklemore juga menyebut nama presiden Amerika Serikat yang saat ini sedang menjabat, Joe Biden. “Darah mereka ada di tanganmu, Biden / Kita semua bisa melihatnya,” yang kalau diartikan secara figuratif adalah bahwa kematian 34.863 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023 hingga data yang terbaru juga merupakan tanggung jawab presiden Amerika Serikat ke-46 tersebut. Setelahnya, pelantun "Can't Hold Us" tersebut juga secara tegas menyampaikan bahwa dirinya tidak akan memilihnya pada pemilihan presiden mendatang.
Macklemore Dukung Gerakan LANDBACK
Sebuah organisasi kemanusiaan yang berbasis di Ohio, AS bernama NDN Collective belum lama ini memulai sebuah gerakan bertajuk LANDBACK For The People yang mendedikasikan upaya mereka untuk kemerdekaan masyarakat asli dan hak mereka atas tanah yang mereka miliki, salah satunya akan kemerdekaan rakyat Palestina. Nick Tilsen (Oglala Lakota) selaku Presiden dan CEO NDN Collective mengundang Macklemore untuk hadir di dalam acara siniar yang bisa didengarkan dan disaksikan di beberapa platform musik, termasuk YouTube.
Pada video yang diunggah pada Rabu, 1 Mei lalu, Macklemore bercerita tentang perjalanannya dalam mempelajari perihal supremasi kulit putih, kolonisasi, penindasan, pencurian tanah, dan isu sensitif lainnya yang saling terkait. Pembahasan tersebut juga berlanjut pada pembebasan Palestina beserta sejarah penjajahan dan upaya genosida yang dilakukan Israel yang sebenarnya sudah terjadi sepanjang 75 tahun lamanya, sebagaimana yang juga tertulis dalam lirik 'Hind's Hill', “Sejarah telah berulang selama 75 tahun, Nakba tidak pernah berakhir, para penjajah berbohong.”
Dalam episode berdurasi 57 menit tersebut, Tilsen dan Macklemore juga membicarakan perihal ketakutan orang kulit putih akan kehilangan kekuasaan hingga pergerakan penduduk asli di seluruh dunia. Ketika ditanya mengenai alasannya mau mendukung gerakan LANDBACK, Macklemore menjawab, “apa yang kamu lakukan di sini adalah membantu orang-orang. Ini bukan tentangmu, ini bukan tentang gelarnya, ini bukan tentang proyeksi dari ego atau ‘lihatlah aku, aku adalah seorang penyelamat’, tidak. Tidak. Ini adalah tentang advokasi untuk orang-orang yang butuh pertolongan,” ujarnya.
THE GUARDIAN | TIME | NDN COLLECTIVE