Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Mangkujiwo, Kisah Awal Mula Lahirnya Kuntilanak

Berbeda dengan film tentang Kuntilanak lain, Mangkujiwo mengangkat cerita hantu paling terkenal di Indonesia melalui sudut pandang berbeda.

30 Januari 2020 | 19.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Satu lagi film horor yang meramaikan industri film Tanah Air. Mengangkat cerita rakyat yang beredar di masyarakat secara turun temurun, sutradara Azhar Kinoi Lubis mempersembahkan film terbarunya yang berjudul Mangkujiwo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kuntilanak adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal saat melahirkan. Berbeda dengan film tentang Kuntilanak lain, Mangkujiwo berupaya mengangkat cerita tentang makhluk halus yang terkenal di Indonesia melalui sudut pandang berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Azhar Kinoi Lubis, yang akrab disapa Kinoi, tak sekadar menyajikan adegan mengagetkan alias jumpscare, tapi fokus pada kisah yang jadi awal mula terciptanya kuntilanak."Fokus ke penceritaan, tapi tetap jual atmosfer horor," kata Kinoi dalam konferensi pers di Jakarta, pekan lalu.

Mangkujiwo mengusung genre horor-thriller mengenai awal mula lahirnya kuntilanak. Film ini mencoba memperlihatkan sisi manusiawi dari Kanthi sebelum berubah jadi kuntilanak. Perubahan tak serta merta terjadi. Kita bisa melihat kuntilanak dari kacamata lain, bukan sekadar hantu menyeramkan, tetapi korban kesewenang-wenangan.Asmara Abigail dan Yasamin Jasem ditemui saat pemutaran perdana film Mangkujiwo di XXI Epiwalk, 24 Januari 2020. Mangkujiwo melalui arahan sutradara Azhar Kinoi Lubes diperankan oleh sejumlah aktor Sujiwo Tejo, Roy Marten, Asmara Abigail, Karina Suwandi, Yasamin Jasem, dan Djenar Maesa Ayu yang akan ditayangkan pada 30 Januari 2020. Tempo/Nurdiansah

Dibandingkan film-film Kuntilanak sebelumnya, yang dibintangi Julie Estelle, Mangkujiwo mengambil latar belakang beberapa dekade lalu. film ini juga memilih pendekatan serius dengan bumbu gore.

Dikisahkan ada seorang perempuan bernama Kanthi (Asmara Abigail). Kanthi adalah perempuan biasa yang jadi korban perseteruan Brotoseno (Sudjiwo Tedjo) dan Cokrokusumo (Roy Marten) dalam memperebutkan pengaruh dan kekuasaan atas Loji Pusaka.

Perebutan itu membuat Brotoseno terpaksa melepas jabatannya karena difitnah oleh Cokrokusumo. Broto merencanakan balas dendam melalui bayi yang dikandung Kanthi, hasil hubungan gelap dengan Cokrokusumo.

Kanthi hidup menderita. Dia dipasung karena difitnah sebagai perempuan yang mengandung anak setan. Selama pemasungan, Kanthi dipaksa melewati proses yang membuatnya menjadi kuntilanak.Pemeran film bersama sutradara dan produser foto bersama usai pemutaran perdana film Mangkujiwo di XXI Epiwalk, 24 Januari 2020. Film Mangkujiwo merupakan film horor yang mengkisahkan asal mula sosok kuntilanak yang berkaitan erat dengan perseteruan antara dua tokoh keraton memperebutkan kekuasaan atas Loji Pusaka. Tempo/Nurdiansah

Mangkujiwo dibintangi juga oleh Yasamin Jasem, Karina Suwandi, Djenar Maesa Ayu, Septian Dwi Cahyo dan Samuel Rizal. Azhar Kinoi mengajak penonton untuk melihat strategi persaingan Broto dan Cokro yang mengorbankan perempuan tak bersalah.

Meski berdarah Batak, Kinoi mengaku taku tak kesulitan mengangkat tema yang lekat dengan budaya Jawa. Pasalnya, budaya Jawa dekat dengan dirinya sejak kecil. Kinoi menghabiskan masa kecil di Jawa Timur, akrab dengan budaya seperti ketoprak hingga ludruk.

Kinoi juga memasukkan unsur ilmiah, tak selalu mistis, agar penonton Mangkujiwo bisa mengikuti perjalanan Kanthi menjelma jadi salah satu hantu paling terkenal se-Nusantara. Elemen tubuh Kanthi disisipi dengan elemen makhluk lain yang merupakan perwujudan dari dedemit. Ada logika di balik perubahan Kanthi.  "Saya ingin menghadirkan sesuatu yang mistis tapi ilmiah," katanya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus