Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Biasanya, sebuah pameran arsitektur digelar dengan kerapian yang dihitung sampai milimeter, "berkelas", dan terkesan mahal. Digelar di tempat yang rapi serta bersih dari gangguan visual. Tapi tidak demikian dengan Occupying > Modernism. Pameran ini justru menghadirkan yang seharusnya tak hadir: musik dangdut koplo yang berdentam, kursi-kursi plastik tukang bakso yang biru terang, informasi yang dicetak pada kertas warna-warni layaknya stensilan di papan pengumuman RT.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo