Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Panggung Nostalgia Musikus Tanah Air di Java Jazz Festival 2018

Sejumlah musikus era 70-90an seperti Candra Darusman, The Rollies, Fariz RM mengisi panggung Java Jazz Festival 2018

5 Maret 2018 | 08.32 WIB

Candra Darusman. Foto: dok. Signature Music Indonesia
Perbesar
Candra Darusman. Foto: dok. Signature Music Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Perhelatan tahunan Java Jazz festival di tahun 2018 cukup banyak menyajikan panggung untuk bernostalgia. Setidaknya untuk para pecinta musik Indonesia ada beberapa panggung yang dinantikan dipenuhi penonton saat mereka menampilkan pertunjukkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca: Perdana Tampil di Java Jazz, Jaz Pamerkan Aksi Menggombal

Dalam penyelenggaraan Java Jazz Festival tahun ini beberapa musikus era 70-90an tanah air ikut meramaikan. Ada panggung Indonesian Legends: Reuni 80/90 bersama Fariz RM, Mus Mudjiono, Keenan Nasution, Addie MS, dan Memes. Ada juga panggung untuk band rock asal Bandung The Rollies. Ada kolaborasi Java Jive dengan Fariz RM, serta The Music of Candra Darusman.

Band The Rollies yang tampil di hari terakhir tampil memuaskan. Bahkan penonton terlihat enggan beranjak kala Alfred (vokalis), Benny Likumahua (trombon, saksofon, dan flute), Abadi Soesman (keyboard), Utje F. Tekol (bas), Jimmy Manopo (drum), serta Hendro (trompet) merapat di tengah panggung seusai tampil untuk memberikan salam. Benny hanya memberi isyarat telunjuk ke pergelangan tangan untuk mengatakan bahwa durasi untuk The Rollies bermain sudah habis. Memori penonton yang rata-rata berada di usia 30 bahkan 40 tahun ke atas berlarian ke sosok Gito Rollies, vokalis bersuara khas. Apalagi saat lagu seperti Astuti dinyanyikan.

Jazz Indonesia tak lepas dari sosok Candra Darusman. Solois yang juga bagian dari Band Karimata serta Chaseiro. Panggung Java Jazz Festiva9l 2018 di hari kedua pada Sabtu lalu jadi ruang berkumpul bagi keduanya.
Hall D2 JIEXPO Kemayoran, usai penampilan Daniel Cesar kembali ramai oleh para penggemar musik yang besar di era karya-karya Candra Darusman, Karimata, dan Chaseiro Berjaya. Tak hanya itu, panggung ini pun menampilkan kolaborasi beberapa penyanyi muda seperti Monita Tahalea, Teddy Adhitya, Adikara, Mondo Gascoro, dan Nina Tamam turut menarik perhatian para penggemar masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acara dibuka Teddy Adhitya yang berkesempatan bawakan dua buah lagu, Kekagumanku dan Kau. “Rame banget!” ujar Teddy Adhitya yang tampil santai dengan gaya street wear menggenakan kaus gombrong di bawa lutut, serta kupluk oranye menutupi sebagian rambut ikalnya. Teddy merasa bangga bisa terlibat dalam kolaborasi membawakan lagu sang legendaris Candra Darusman. “Saya merasa terhormat bisa tampil di panggung ini. Lagu Kau, dari zaman orang tua saya, tapi masih asyik didengar sampai hari ini," tuturnya lagi.

Setelah Teddy, jebolan Indonesian Idol Monita Tahalea tampil membawakan Perkenalan Perdana dari album Kekagumanku yang dirilis pada tahun 1983. Monita hanya membawakan satu lagu yang lantas disambung dengan penampilan Nina Tamam yang tampil chic dengan gaun merah tak berlengan serta rambut dicempol sebagian ke atas. Nina membuka penampilannya dengan cerita masa kecilnya yang besar dengan lagu-Lagu Candra Darusman. Ia berseloroh kalau penonton yang ia lihat dari panggung rata-rata seusia dengan ayahnya, musikus Tamam Husein. Nina membawakan lagu Senantiasa seorang diri. Lagu kedua, Rintangan membuatnya memanggil salah satu penyanyi muda, Adikara. Sebelum itu ia membocorkan lagu yang akan dinyanyikannya adalah lagu tentang cinta namun beda keyakinan. Lagu Rintangan menurutnya salah satu pioner lagu bertema kandasnya hubungan karena perbedaan iman. Nina berseloroh lagu ini muncul jauh sebelum Glenn Fredly dan beberapa penyanyi muda membuat lagu bertema serupa. Penampilan Adikara disusul Mondo Gascaro yang terlihat tampil cukup rikuh berdiri--mungkin karena biasanya kita saksikan Mondo banyak bernyanyi sembari main piano--menyanyikan Indahnya Sepi. Mondo usai, Adikara kembali naik ke atas panggung dan berduet dengan Candra Darusman menyanyikan Dunia di Batas Senja.

"Selamat malam semuanya. Tidak disangka begitu banyak sambutan yang hadir," sapa Candra Darusman yang lantas melanjutkan berterima kasih kepada Nikita Dompas bersama band yang mengiri aksi panggung malam itu. Candra pun berterima kasih kepada penonton yang hadir. Hadir di atas panggung Candra membawakan beberapa lagu lengkap dengan membangkitkan nostalgia berkaborasi bersama Karimata juga Chaseiro.

Sesaat sebelum panggung musik Candra Darusman dimainkan, di area luar ruangan Java Jive turut juga menarik massanya sendiri. Danny dan Fatur asyik membawakan lagu-lagu seperti Dia, Setiap Saat Setiap Waktu, Sisa Semalam, dan Menikah.

"Ini panggung besar, walau ini festival kita tetap buka request ya. Mari nyanyi bareng-bareng," ujar Danny.

Malam itu Java Jive tampil dengan formasi utuh, ada Capung (gitar), Dany Spreet dan Fatur, (vokal), Edwin (drum), Noey (bas), serta Tonny (keyboard). Mereka tampil lebih dulu membawakan beberapa nomor lagu sebelum melanjutkan kolaborasi dengan Fariz RM. Diketahui belum lama ini band era 90-an tersebut mengaransemen kembali lagu Dansa Yo Dansa dengan melibatkan Fariz RM di dalamnya. Selain tampil bersama Java Jive di Java Jazz Festival kali ini, Fariz RM pun tampil di panggung lainnya.

AISHA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus