Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.

21 Juli 2017 | 17.07 WIB

Tisna Sanjaya melakukan performance art mendukung KPK. BISNIS.COM
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tisna Sanjaya melakukan performance art mendukung KPK. BISNIS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Seniman Tisna Sanjaya melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung, Jumat siang, 21 Juli 2017. Pertunjukan seni itu sebagai cara protesnya terhadap Panitia Khusus Angket Dewan Perwakilan Rakyat soal Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kekerasan yang terjadi di parlemen terhadap KPK harus kita lawan," kata seniman yang juga dosen Seni Rupa ITB itu.

Menurut Tisna, KPK merupakan institusi beridealisme untuk menghapus korupsi di negeri ini. Hak Angket DPR dinilainya akan melucuti kewenangan KPK. " Itu kalau kita tidak berbuat solidaritas. Prestasi KPK memberantas korupsi luar biasa," ujar Tisna.

Ia pun tergerak untuk bersikap dengan caranya sebagai seniman. Di Jalan Sukarno, samping Gedung Merdeka Bandung, Tisna dibantu timnya melakukan performance art dengan dua kanvas lukisan yang masing-masing berukuran 2 x 2 meter persegi berwarna hitam dan putih.

Awalnya ia menuliskan Save KPK dengan kapur ke kanvas hitam, lalu pindah ke kanvas putih menuliskan kalimat serupa dengan arang. Tulisan itu kemudian dilumuri lem putih hingga sekujur kanvas. Selanjutnya kedua kanvas tersebut direbahkan ke lantai jalan.

Di atas kanvas itu, Tisna mencetak tubuhnya. Ia rebah menengadah juga tengkurap pada dua kanvas secara bergantian. Tubuhnya lalu disirami dan ditaburi bubuk arang serta tepung beras secara bergantian oleh penonton yang melingkar di sekitar tempat aksinya. "Karya tersebut menggambarkan spirit hidup," katanya.

Pertunjukan mencetak tubuh sendiri ujar Tisna, merupakan pernyataan diri yang disampaikan secara estetik sebagai penentangan terhadap energi politik yang buruk. Ia berharap artefak seni ini kelak akan menjadi simbol dan daya inspirasi untuk perubahan politik yang lebih baik.

ANWAR SISWADI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nunuy Nurhayati

Nunuy Nurhayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus