Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Profil dan Fakta Band Sum 41 yang Umumkan Bubar Setelah 27 Tahun Bermusik

Grup band pop punk SUM 41 yang berasal dari Kanada, mengumumkan bubar setelah merilis album baru dan menyelesaikan tur di akhir tahun.

11 Mei 2023 | 16.00 WIB

Sum 41. Foto: Instagram/@sum41
Perbesar
Sum 41. Foto: Instagram/@sum41

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Band bergenre pop punk metal rock asal Kanada, Sum 41 mengumumkan pembubaran mereka setelah 27 tahun berkarya. Mencuatnya berita tersebut berasal dari akun resmi Twitter Sum 41 @sum41 yang mengunggah sebuah tulisan dalam bentuk foto pada (08/05/23). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Unggahan tersebut berisikan pengumuman mengenai bubarnya band yang telah puluhan tahun bermusik, "Berada di Sum 41 sejak 1996 memberi kami beberapa momentum terbaik dalam hidup kami. Selamanya, kami berterima kasih kepada penggemar lama maupun baru yang telah mendukung kami dalam segala hal. Sulit untuk menjelaskan cinta dan rasa hormat yang kami miliki untuk kalian semua dan kami ingin kalian mendengar hal ini dari kami terlebih dahulu."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan band ini tentunya menjadi kabar buruk untuk penggemar Sum 41 dan akan merasa kehilangan era musik metal pada 2000-an. Sebelum resmi bubar, Sum 41 akan menyelesaikan turnya yang terakhir dan merilis album baru mereka. Berikut profil dan fakta Sum 41 yang dikabarkan akan segera bubar.

Profil Sum 41 

Sum 41 merupakan grup musik asal Kanada, yang dibentuk pada tahun 1996. Formasi awal sum 41 terdiri dari Deryck Whibley (lead, ritme gitar), Jason McCaslin (gitar bass, musik latar), dan Steve Jocz (drum, musik latar). Kemudian selang beberapa waktu Sum 41 merubah formasi dengan  Deryck Whibley (vokal, gitar ritem), Jason McCaslin (gitar bass, musik latar), Steve Jocz (drum, musik latar) dan Tom Thacker (gitaris utama). Alasan memberikan nama sum 41 lantaran grup ini dibuat 41 hari sebelum summer

Karier Sum 41 berawal dari album debut mereka yang menuai kesuksesan luar biasa, salah satu singlenya yang berjudul Fat Lip yang menduduki puncak tangga lagu. Sum 41 juga pernah mendapatkan tujuh nominasi dari Juni Awards dan berhasil membawa pulang 2 piala di tahun yang berbeda yaitu Group of the Year dan Album Rock Terbaik Tahun 2005 untuk album Chuck.

Grup band yang sudah lama berada di industri musik tentu sudah mengalami banyak hal, salah satunya saat Deryck Whibley selaku vokalis nyaris tewas akibat overdosis alkohol dan band mereka terancam bubar. Tidak hanya bagian pahit saja, di album keempat mereka sukses terjual hingga satu juta copy di seluruh dunia. 

Saat ini Sum 41 telah menghasilkan beberapa album yaitu Does This Look Infected (2002), Chuck (2004), All Killer No Filler (2001), Underclass Hero (2007), Half Hour Of Power (2000), Screaming Bloody Murder (2011), 13 Voices (2016), dan Order in Decline (2019).

Akan Menyelesaikan Tur Terakhir Mereka 

Grup musik yang sering mengganti personil ini diketahui memiliki jadwal tur Eropa dan Amerika yang masih padat. Tur mereka diselenggarakan pada 01 Juni 2023 mendatang di Ramini, Italia. Kemudian dilanjutkan di Jerman hingga Perancis dan dijadwalkan berakhir pada 16 Juni 2023. Selain itu, Sum 41 berkesempatan menyapa penggemarnya di Let The Bad Times Tour yang akan berlangsung pada 1 Agustus hingga 3 September di Amerika Serikat. 

Akan Merilis Album Terakhir Sum 41 

Selain menyelesaikan jadwal tur, mereka juga akan merilis album terakhir mereka yang bertajuk 'Heaven :x: Hell' sebagai kado perpisahan untuk penggemar setianya. Namun hingga kini, pihaknya belum konfirmasi terkait tanggal perilisannya. Satu yang pasti, album terakhir Sum 41 akan rilis di tahun ini. 

Tidak Memberitahu Alasan Sum 41 Bubar 

Meski sudah terkonfirmasi akan bubar, namun pihak Sum 41 tidak menjelaskan secara detail alasan mereka bubar. Sum 41 hanya menuliskan ucapan terimakasih kepada penggemar mereka lewat pengumuman yang mereka buat dan menyampaikan bahwa album kedelapan mereka akan menjadi yang terakhir, begitu pula dengan tur mereka. 

Dwi Lucy Susetiowati | ALLMUSIC

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus