Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Enam tahun sejak merilis karya terakhirnya, Ubur-Ubur Lembur (2018), penulis dan komedian Raditya Dika kembali ke dunia menulis. Kali ini ia menerbitkan Timun Jelita, novel komedi yang meramu kisah seputar musik dan mimpi yang pernah terlupakan. Novel tersebut dirilis pada 11 November 2024 dan telah dipesan lebih dari 10 ribu eksemplar.
Raditya Dika Ungkap Momen Sederhana di Sekolah Anak Jadi Pemantik
Raditya bercerita, ide kreatif menulis Timun Jelita terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat bermain musik bersama orang tua teman anaknya di sekolah. "Gue nulis buku ini karena habis manggung di sekolah anak, main gitar, nge-band sama ibu-ibu,” ujarnya kepada Tempo, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu, 11 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penulis kelahiran 1984 itu mengungkapkan bahwa pengalaman tampil bersama orang tua murid di sekolah anaknya membuatnya kembali merasakan keseruan bermain musik dan bermusik dalam sebuah band. “Kok seru banget ya main band, main musik lagi," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Momen sederhana itu menjadi pemantik. Meski gairah bermusik mulai muncul kembali, Raditya merasa hanya menulis lagu akan terasa ganjil baginya yang bukan seorang musisi. Dari situ, ide untuk menyalurkan dua hobi—menulis dan bermusik—lahir dalam bentuk grup duo bernama Timun Jelita dan sebuah novel dengan judul yang sama.
Novel tentang Musik dan Impian yang Terpendam
Timun Jelita berkisah tentang seorang akuntan lepas berusia 40 tahun bernama Timun. Hidupnya berubah ketika ayahnya meninggal dunia, meninggalkan sebuah gitar tua sebagai warisan. Di tengah keinginannya untuk kembali bermusik, Timun menghadapi tantangan karena usia yang tak lagi muda dan kesulitan menemukan teman satu grup. Harapannya muncul ketika Jelita, sepupunya yang seorang mahasiswi, bersedia menjadi rekan bermusik meski menyimpan trauma terhadap dunia band.
Dalam kurun waktu 4 bulan, Raditya menyelesaikan naskah novel ini. Ia menuangkan cerita pribadinya tentang gairah bermusik yang lama terkubur dalam cerita Timun Jelita. “Kegelisahan menjadi seseorang yang passion-nya lama dikubur, terus muncul lagi gara-gara satu insiden,” tuturnya. Ayah dua anak itu mengakui bahwa momen di novel itu terinspirasi dari hidupnya, meski dengan sedikit modifikasi. “Kalau gue gara-gara manggung di sekolah anak, kalau di cerita ini bapaknya Timun meninggal,” ungkap Raditya.
Namun, berbeda dari karya-karyanya yang lain, seperti Kambing Jantan (2009), Manusia Setengah Salmon (2013), atau Koala Kumal (2016) yang diadaptasi ke layar lebar, Raditya mengaku belum berencana membawa Timun Jelita ke format film. “Lagi mager gue, lagi capek,” kata dia, saat ditanya soal kemungkinan adaptasi.
Raditya Bentuk Grup Duet Timun Jelita
Berbeda dari karya-karyanya sebelumnya, kali ini Raditya mengawinkan karya tulis dan musik dalam proyek Timun Jelita. “Sekalian, bukunya ada, musiknya juga ada,” ujar Raditya. Bersama penyanyi muda Mutiara Amadea, ia membentuk grup duo bernama sama.
Album mini bertajuk Volume 1 dirilis pada 8 Desember 2024 di berbagai platform streaming musik. Album ini berisi empat lagu: ‘Jika Bersamamu’, ‘Bukan Orang Pintar’, ‘Sadar Sendiri’ dan ‘Juga Berdua’. Musik dan lirik untuk lagu-lagu tersebut ditulis sendiri oleh Raditya.
Suami dari aktris Anissa Aziza itu kemudian menekankan bahwa ia tidak berniat serius menjadi musisi profesional. Bagi Raditya, grup duo Timun Jelita hanyalah ruang untuk menyalurkan hobi, bukan sebuah langkah untuk karier baru. “Mimpi manggung, iya. Mimpi bikin lagu, iya. Tapi untuk jadi musisi kayaknya nggak. Banyak (musisi) yang lebih bagus,” ujarnya.