Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Riwayat Gitar Genta Bandung, Berawal dari Kesulitan Reparasi Gitar Rusak

Menyasar kalangan musisi profesional, menurut Suar, harga gitar Genta kini berkisar Rp 3-15 juta, sementara ukulele mulai dari Rp 2 juta.

1 Maret 2023 | 09.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
M. Suar Nasution (kiri) dan gitar Genta saat pameran Cocok Nada di Selasar Pavilion, 24 Februari 2023. TEMPO | SNWAR SISWADI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Bandung memiliki beberapa pembuat gitar dengan berbagai nama. Salah satunya Gitar Genta, yang kemunculannya berawal dari masalah kelangkaan tukang reparasi gitar pada era 1950-an di Kota Kembang. Sempat berjaya di era 1980-an, Genta nyaris bangkrut saat krisis moneter 1998.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suatu ketika, Muhammad Husni Nasution ingin memperbaiki gitar yang sering dipakainya di kampus karena rusak. Setelah mencari ke berbagai tempat, ia kesulitan mendapatkan tukang reparasi. Saat bertemu dengan pembuat gitar Ki Anong Naini, ia malah diajak untuk membuat gitar sendiri. Alasannya karena alat musik bersenar itu jumlahnya masih sedikit.

Sejarah Berdirinya Gitar Genta

Rencana itu juga terpicu oleh program Berdiri di Kaki Sendiri atau Berdikari dari Presiden Soekarno. Mereka kemudian bersepakat untuk membuat gitar bersama pemilik modal. Lokasi rintisannya di Jalan Lele, Kota Bandung pada 1959 dengan nama gitar Genta. Setelah berjalan sekitar dua dekade, Husni dan Ki Anong pecah kongsi pada 1980-an.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu datang tawaran kerjasama dari sebuah pembuat alat musik asal Jepang yang meminta Genta untuk membuatkan gitar. Husni setuju, sedangkan Ki Anong menolak. “Alasannya karena nanti enggak mau pusing dan diatur sama orang,” kata Muhammad Suar Nasution,di sela acara pameran perancangan alat musik berjudul Cocok Nada di Selasar Pavilion Bandung, Jumat, 24 Februari 2023. Suar bersama tiga saudaranya menjadi penerus mendiang Husni.

Sempat mengirimkan beberapa kontainer yang berisi masing-masing 700 gitar jadi ke Jepang, kerjasama sejak akhir 1980-an itu selesai pada 1992. Saat itu produksi gitar Genta sendiri berkurang, hingga dianggap sebagian orang telah lenyap. “Padahal kita masih produksi tapi untuk ekspor,” ujar Suar.

Krisis 1998 Hampir Menggulung Usaha Gitar Genta

Krisis moneter pada 1998 hampir menggulung usaha mereka. Husni yang ketika masih memimpin, menyuruh anaknya membuka jaringan seluas-luasnya di mancanegara. Mereka pun mendatangi beberapa pameran musik internasional seperti di Amerika Serikat. “Kakak saya berangkat bawa delapan gitar untuk dijajakan,” kata Suar.

Usaha itu membuahkan hasil berupa pesanan gitar yang dikirim ke Inggris. Kerjasama ekspor selama hampir 20 tahun itu masih berlanjut sampai sekarang. Hubungan mereka ke pembeli spesial itu menurut Suar, sudah seperti saudara. Gitar buatan Genta tersebut dijual pemesannya dengan dua nama lain.

Menyasar kalangan musisi profesional, menurut Suar, harga gitar akustik Genta kini berkisar Rp 3-15 juta, sementara ukulele mulai dari Rp 2 juta. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus