Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Band rock indie asal Korea Selatan Wave to Earth akan tur konser Play With Earth: 0.03 World Tour di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada 13 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bersiaplah untuk tur dunia 'Play With Earth: 0.03 World Tour' di Asia! Pembelian tiket dapat dilakukan melalui tautan di bio Instagram," tulis Wave to Earth melalui Instagram resminya, Senin, 18 November 2024. Adapun penjualan tiket untuk konser Wave to Earth di Jakarta akan dimulai pada 6 Desember mendatang pukul 14.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentang Wave to Earth
1. Tur Konser
Dikutip dari Antara, Wave to Earth sebelumnya telah merampungkan tur 0.03 World Tour untuk di Amerika Serikat dan Kanada pada awal November 2024. Kini, band pelantun lagu Seasons itu akan melanjutkan tur dunia mereka kembali untuk wilayah Asia pada 2025.
Adapun Play With Earth: 0.03 World Tour akan dimulai pada 19 Januari 2025 di Kuala Lumpur (Malaysia), 21 Januari di Tokyo (Jepang), 5 Februari di Hong Kong, 7 Februari di Taipei, 9 Februari di Bangkok (Thailand), 11 Februari di Singapura, 13 Februari di Jakarta (Indonesia), dan 28 Februari 2025 di Manila (Filipina).
2. Popularitas
Dikutip dari laman NME, meningkatnya popularitas Wave To Earth secara global yang sedang berlangsung dapat dikaitkan dengan viral beberapa lagu mereka, termasuk Seasons, Peach Eyes, dan Bad, yang digerakkan oleh gitar. Deretan lagu band ini juga didominasi oleh lirik, yang menggunakan Bahasa Inggris.
Wave to Earth mengumpulkan lebih dari 800 ribu pengikut di platform TikTok. Lagu Love menjadi rilisan yang meraih popularitas paling tinggi dan digunakan pada 167 ribu video konten.
Daniel Kim, penulis lagu utama band ini, mengaitkan popularitas musik mereka baru-baru dengan orang-orang, yang merasa bisa menjadi bagian dari mereka. "Karena kami membuat lagu-lagu yang nyaman dan bernyanyi dalam bahasa Inggris, ada banyak ruang (dalam musik kami) di mana orang bisa (masuk)," katanya kepada NME.
3. Musisi Sejati
Wave to Earth saat ini memang tengah melejit. Hal itu juga terbukti dari banyak pertunjukan mereka saat tur konser yang tiketnya terjual habis dengan beberapa di antaranya menerima peningkatan tempat untuk mengakomodasi permintaan.
Wave to Earth mengaku tidak terlalu merasakan perubahan dalam watak mereka sekarang setelah mereka selangkah lebih dekat dengan arus utama. "Rasanya sama saja," kata Dong Q, dikutip dari NME. “Kami tidak harus menonjol, kami hanya harus membuat musik,” kata Daniel kepada NME dengan penuh keyakinan. “Kami tidak ingin fokus pada uang atau ketenaran, tetapi menjadi musisi sejati.”
4. Awal Debut dan Anggota
Debut pada Agustus 2019, Wave to Earth mengawali kariernya hanya dengan dua orang anggota, yakni Daniel dan Dong Q dan merilis single Wave. Pada Januari 2020, Wave to Earth, merilis album EP pertama mereka Wave 0.01 dengan tambahan anggota baru John Cha. Mereka pun dikenal hingga kini menjadi tiga orang dalam band.
Wave to Earth berada di bawah naungan agensi hiburan Wavy dengan gaya musik indie pop dan sedikit sentuhan jazz serta lo-fi. Band ini juga memiliki dua anggota sementara, yaitu Jo Jung Geun yang berposisi sebagai pemain kibor dan Jeon Min untuk alat musik saksofon.
5. Moto
Dikutip Kpopping, Wave to Earth memiliki moto utama All Self-made. Seluruh anggota bertanggung jawab langsung untuk rekaman, mixing, dan mastering. Mereka juga yang mengarahkan seluruh proses pembuatan kreatif album mereka, seperti seni album, video, dan mode anggota.
Adapun nama grup Wave to Earth mengungkapkan keinginan anggota band untuk menjadi gelombang baru dan memperluas dunianya sendiri ke seluruh dunia. Penggemarnya dinamai Plankton, karena terinspirasi dari lirik "surf like plankton".
ANDIKA DWI | RADEN PUTRI | ANTARA | NME | KPOPPING