Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yogyakarta - Sejak lagu pertama dimainkan, Dream Theater, grup band progressive metal asal Amerika Serikat, langsung menggebrak penonton yang hadir di Stadio Kridosono, Yogyakarta, Sabtu malam, 30 September 2017. Lagu "The Dark Eternal Night" dari album Systematic Chaos (2007) langsung dilantunkan mereka menggetarkan penggemarnya. Semua penonton langsung turut menyanyikan lagu bertempo cepat itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Apa kabar Yogyakarta?" sapa James LaBrie, sang vokalis, setelah selesai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Usai menyapa para penggemar, LaBrie, Mike Mangini (Drum), John Myung (Bass), John Petrucci (Gitar), dan Jordan Rudess (Keyboard), langsung memainkan lagu "The Bigger Picture" yang diambil dari album Dream Theater (2013). Tak ada jeda, lagu tersebut langsung disambut dengan komposisi instrumen bertajuk "Hell's Kitchen" dari album Falling to Infinity (1997).
Cuaca cerah menambah semangat para penonton. Grup musik ini dikenal dengan kemampuan tekniknya yang luar biasa di setiap instrumen dan dan secara sempurna memainkan setiap lagu saat konser tak ubahnya dengan saat rekaman. Para personelnya merupakan para jenius instrumental. Vokalisnya, James LaBrie dikenal sebagai vokalis multi-oktaf.
Lagu selanjutnya yang dinyanyikan berturut-turut adalah "The Gift of Music" dan "Our New World"--album The Astonishing (2016). "Apakah ada pesta bir?" tanya LaBrie, lalu dijawab para penonton "no".
"Waktu muda, saya minum bir saat nonton, ini akan saya ingat, festival rock tanpa bir," LaBrie mengajak berbincang para penonton. Lalu, ia mengenalkan Myung sebagai pemain bass yang handal. Petrucci menyambutnya dengan lantunan instumental berjudul "A Portrait of Tracy" (lagu Jaco Pastorius). Personel lainnya menyambutnya dengan lagu "As I am" dari album Train of Thouht (2003) dan bridge "Enter Sandman" milik band Metallica.
Medley tersebut pernah dimainkan beberapa kali oleh Dream Theater. Salah satunya di Samsung Zurich Hall, Swiss, pada 3 Februari lalu.
Kelima personel grup ini tidak bisa dibilang muda lagi. Umur mereka sudah diatas 50 tahun. Mereka tetap bermain secara utuh dan menakjubkan. Lagu terakhir di sesi pertama yang dilantunkan adalah "Breaking All Illusions" dari album A Dramatic Turn of Events (2011). Konser ini merupakan bagian dari tur "Images, Words & Beyond" untuk merayakan 25 tahun dirilisnya album kedua bertajuk Images & Words (1992).
Pada sesi pertama itu mereka melantunkan lagu-lagu yang dirilis pada album 1997-2016. Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia Commonication selaku promotor konser menyatakan, konser yang awalnya akan digelar di Candi Prambanan ini tergolong sukses.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyayangkan protes para ahli arkeologi yang saat presentasi selama empat kali di hadapan tim Direktorat Purbakala tidak mengeluarkan protes. Protes baru keluar tiga hari menjelang perhelatan. "Padahal, pihak Dream Theater menyatakan, tidak pernah menggelar konser di tempat yang spektakuler seperti Candi Prambanan," kata Anas.
MUH SYAIFULLAH