Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak program televisi hadir di bulan Ramadan dengan tujuan mengkomunikasikan makna dan pesan islami kepada penonton. Salah satunya adalah serial televisi Para Pencari Tuhan atau PPT yang saat ini telah memasuki musim ke 17.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Judul serial yang tayang di SCTV ini mungkin sudah dikenal oleh banyak orang karena konsistensinya dalam penayangan setiap Ramadan sejak 2007. Mengingat perjalanannya yang begitu panjang, serial televisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Ramadan bagi banyak orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara keseluruhan, sinetron Para Pencari Tuhan mengisahkan perjalanan kehidupan seorang pengurus masjid, Bang Jack (Deddy Mizwar), yang mengundang orang-orang di sekitarnya untuk belajar dan memahami agama Islam secara mendalam.
Melalui kisah Bang Jack ini, Para Pencari Tuhan berhasil mencatatkan dirinya sebagai sinetron dengan durasi penayangan terpanjang dalam sejarah Indonesia, tahun lalu mendapatkan penghargaan rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI.
Kilas Balik Para Pencari Tuhan
Kisah Para Pencari Tuhan pertama kali tayang pada Ramadan 2007, dan sejak itu telah menjadi fenomena yang tak terbantahkan di dunia televisi. Setiap tahun, serial televisi Para Pencari Tuhan membawa penontonnya dalam perjalanan yang memukau melintasi berbagai latar belakang dan cerita kehidupan yang berbeda-beda. Dari kisah-kisah yang beragam yang disuguhkan dengan gambaran yang jujur dan autentik tentang pencarian makna hidup dan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.
Sepanjang 17 tahun penayangan Para Pencari Tuhan menyuguhkan momen ikonik dan cerita-cerita yang mendalam. Dari jilid pertama yang menampilkan tiga orang mantan narapidana yang baru keluar dari penjara yang bertemu dengan Bang Jack sebagai pembimbingnya ke jalan yang lebih baik, hingga jilid 16 yang menampilkan empat sekawan geng punk yang berusaha mencari jati diri. Berbagai karakter yang berkontribusi di setiap episodenya membawa pesan unik dan berharga.
Selain narasi yang kuat, Para Pencari Tuhan juga dikenal karena penggambaran yang realistis tentang tantangan-tantangan dalam perjalanan spiritual. Serial ini tidak ragu untuk mengeksplorasi konflik internal dan eksternal yang seringkali mengiringi pencarian kebenaran. Dari berbagai kisah yang ditampilkan dalam setiap jilidnya, Para Pencari Tuhan memperlihatkan bahwa perjalanan spiritual bukanlah jalur yang mudah, tetapi penuh dengan rintangan dan ujian yang membutuhkan ketabahan dan keberanian.
Aktor-aktor papan atas pun pernah mewarnai perjalanan Para Pencari Tuhan, antara lain Slamet Rahardjo, Cok Simbara, Tio Pakusadewo, Dina Lorenza, Maudy Kusnaedi, Agus Kuncoro, Saskia Adya Mecca, Shahnaz Haque, Sujiwo Tejo dan banyak lainnya. tentu saja dengan pemeran tetap Deddy Mizwar, Asrul Dahlan, Jarwo Kwat, dan Udin Nganga.
Meskipun demikian, dibalik semua masalah dan kesulitan yang ditayangkan dalam Para Pencari Tuhan, serial ini juga menawarkan harapan dan inspirasi. Setiap karakter menemukan cahaya dan kegelapan, kekuatan dalam kerapuhan, dan makna dalam kehidupan yang sederhana.
Sementara itu, pada musim ke-17, Para Pencari Tuhan menggambarkan cerita tentang persoalan utang piutang yang kerap terjadi di masyarakat, yang tentu saja disajikan dengan nuansa ajaran Islam. Tema yang diangkat dalam serial Ramadan ini adalah “Buronan Surga”.
Pemilihan tema ini bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat agar memperhatikan kewajiban membayar atau melunasi hutang. Hal ini disebabkan karena dalam ajaran agama Islam, seseorang yang melunasi hutangnya secara penuh berpotensi mendapatkan kesempatan masuk surga.
Bang Jack kembali mengambil peran untuk membimbing para penagih hutang yang kurang memahami agama untuk kembali ke jalan Islam dan melakukan penagihan hutang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Selain itu, ia juga memberikan pengertian kepada warga terkait dengan masalah utang piutang.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I RACHEL FARAHDIBA REGAR I SDA