Wawancara Vino G. Bastian dan Acha Septriasa: Film Qodrat 2 Lebih Menantang

TEMPO.CO, Jakarta - Film Qodrat 2 akan mempertemukan Vino G. Bastian dan Acha Septriasa sebagai pasangan suami istri. Sekuel film horor action religi yang kembali disutradarai oleh Charles Gozali ini diklaim akan menghadirkan lebih banyak adegan aksi.

Pilihan Editor: Banyak Lakukan Adegan Laga di Film Qodrat, Marsha Timothy: Seru Banget

MAGMA Entertainment dan Rapi Film telah merilis teaser trailer Qodrat 2. Dalam film kedua ini, Ustad Qodrat (Vino G. Bastian) akan melakukan perjalanan untuk mencari istrinya, Azizah (Acha Septriasa). Azizah yang sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa karena depresi, kini telah keluar dan bekerja di sebuah pabrik bersama temannya, Purwanti (Della Dartyan).

Setelah pertempuran melawan Assuala, Qodrat melanjutkan perjalanannya mencari Azizah yang ternyata menderita depresi karena menjual dirinya pada Assuala demi menyelamatkan Alif. Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, bekerja di sebuah pabrik pemintalan yang tengah dirundung masalah atas serangkaian kematian misterius para pekerjanya. Hal itu disebabkan oleh ritual iblis yang dilakukan pemilik pabrik demi sebuah tindak pesugihan. Qodrat pun berusaha menyelamatkan Azizah dengan segala cara. Semua teror ini memuncak ke sebuah serangan kesurupan massal di mana iblis sekali lagi siap untuk menyerang.

Qodrat 2 dijadwalkan akan tayang pada Lebaran 2025. Film juga dibintangi oleh Donny Alamsyah, Hana Saraswati, dan Septian Dwi Cahyo.

Tempo mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai kedua pemeran utama Qodrat 2, Vino G. Bastian dan Acha Septriasa di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat, 14 Februari 2025. Mereka mengungkapkan pengalaman hingga tantangan lebih berat yang dihadapi selama proses syuting film ini.

Bagaimana reaksi Vino G. Bastian pertama kali mengetahui film Qodrat akan dibuat sekuel dan kembali menjadi pemeran utamanya?

Vino: Senang banget ketika tahu ini mau dibikin sekuel. Sebetulnya, dari film pertama memang ini sudah digadang-gadang akan menjadi trilogi, sih. Tapi kapan mau dibuat yang keduanya itu kan kami belum tahu. Dan ternyata setelah 2 tahun dari film Qodrat pertama ternyata mau dibuat sekuelnya. Wah kami happy banget, senang banget.

Baca skrip-nya juga, aduh ini kayaknya berat banget ya yang kedua ini ya. Tantangannya juga makin banyak, ruqyahnya juga makin dasyat. Produksi dan desainnya sudah pasti akan lebih besar. Antara tegang dan excited juga sebetulnya, jadinya okelah sikat.

Film Qodrat 2 disebutkan lebih intens dan menegangkan darpada film pertama, mengapa demikian?

Acha: Lebih intens karena memang ritme dari filmnya tersebut. (Film) yang pertama kan lebih ke ada di dalam sebuah pesantren dan juga di dalam satu small village, sebuah desa terpencil. Tapi kalau sekarang Qodrat mencari keberadaan istrinya hingga ke pelosok kota-kota, ke tempat pekerja gitu. Jadinya memang dari secara dimensi film ini lebih urban gitu. Dan perjalanan Qodrat sendiri bertemu dengan macam-macam villain yang ada di sini, yaitu segala macam masih dengan turunan-turunan Assuala itu, si Iblis yang nomor satu yang memang menjadi musuh dari Ustad Qodrat yang menghancurkan keimanan dari keluarganya menjadi cobaan di film ini dan film yang sebelumnya.

Jadi film ini secara skrip pun dari segi penuturan ceritanya pun flow-nya menurut aku sih lebih banyak. Ada misterinya, ada dramanya, dan juga arahan action yang luar biasa bukan hanya sekadar bela diri tapi action dari segi set dan juga pengadeganan menggunakan alat-alat yang luar biasa gitu. Terus ya yang pasti doa-doanya yang makin lengkap karena memang Ustad Qodrat di sini bertemu dengan macam-macam tantangan.

Sebelumnya di film Qodrat (2022), Vino mengaku hal tersulit adalah melantunkan ayat-ayat Al-Quran. Kalau di film kedua ini apa tantangannya?

Vino: Jadi yang (film) pertama itu memang saya enggak terlalu fasih baca Al-Quran. Ya mungkin secara agama pengalaman spiritual saya juga minim gitu ya. Tapi ternyata saya bisa melakukan pada saat Qodrat pertama.

Nah begitu (film) kedua, tantangannya lebih berat lagi. Bacaannya lebih banyak lagi karena yang dihadapi lebih banyak lagi. Tapi itu menjadi tantangan buat saya sih. Saya jadi merasa karakter Qodrat ini lebih tajam mau ditonjolin di part kedua ini. Dari sisi action-nya pun juga lebih banyak ditampilin di sini. Terus yang paling penting sebenarnya dramanya. Jadi di part kedua ini, part dramanya itu lebih deep dibanding yang pertama. Jadinya bukan cuma masalah hafalan ayat Al-Quran, tapi secara emosional dari karakter Qodrat itu sendiri, di sini lebih banyak dimainkan.

Film Qodrat 2 akan tayang di bioskop bersamaan dengan 4 film Indonesia lain saat Lebaran 2025. Bagaimana menurut kalian?

Vino: Enggak ada masalah sih kalau buat saya. Saya enggak terlalu memikirkan itu. Karena kami enggak sibuk memikirkan film lain tapi kita fokus sama film Qodrat 2 sendiri. Buat saya, mereka juga teman-teman kami juga. Kami berusaha untuk menampilkan yang terbaik untuk penonton film Indonesia.

Pilihan Editor: Film Qodrat Ajarkan untuk Memahami Makna Memiliki, Kehilangan, dan Ikhlas